AS akan Membangun 'Tatanan Dunia Baru'

Minggu 22-10-2023,09:03 WIB
Reporter : Apriadi Adie
Editor : Muhadi Syukur

Presiden Rusia Vladimir Putin juga tela

“Kami berada dalam periode pasca-perang selama 50 tahun di mana hal ini berjalan dengan sangat baik, namun hal tersebut seperti kehabisan tenaga. Sepertinya kehabisan tenaga. Kita membutuhkan tatanan dunia yang baru dan baru,” lanjutnya.

BACA JUGA:Waspada! Beginilah Dampak Judi Online ke Otak dan Tanda-tanda Anda Kecanduan Judi Online

 

Tatanan dunia yang muncul setelah Perang Dunia Kedua bersifat bipolar, dimana AS dan Uni Soviet bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan supremasi geopolitik.

Runtuhnya Uni Soviet menciptakan tatanan dunia yang unipolar, dengan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adidaya. Ketika Uni Soviet hancur, Presiden AS saat itu George HW Bush memproklamirkan kemenangan dalam Perang Dingin dan dimulainya “tatanan dunia baru” dalam pidato kenegaraannya pada tahun 1991.

Tiga dekade kemudian, dan ketika Washington berjuang keras mendapatkan dana untuk berperang di dua negara asing, dominasi Amerika semakin tidak terjamin.

Perekonomian Tiongkok adalah yang terbesar kesebelas di dunia pada tahun 1991, namun kini berada di peringkat kedua setelah AS. 

BACA JUGA:Fenomena Melepas Hijab Kian Marak di Kalangan Artis, Ustadz Adi Hidayat Berikan Nasihat Ini

Saat Beijing meningkatkan persenjataan nuklirnya dan memodernisasi militer, Presiden Xi Jinping secara berulang kali merujuk kepada negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS sebagai negara yang mengalami "penurunan," sambil memuji perkembangan "dunia multipolar,” di mana hubungan internasional diatur oleh hukum dan perjanjian, bukan “aturan” yang diberlakukan AS.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah berbicara panjang lebar tentang pembangunan dunia multipolar, dan menggambarkan tatanan seperti itu sebagai tatanan di mana “negara-negara peradaban” bebas mengejar kepentingan mereka sendiri dan bebas dari perintah kekuatan hegemonik seperti AS. Rusia, Tiongkok, dan mitra mereka dalam kelompok BRICS dan negara-negara Selatan semuanya memiliki tujuan yang sama, kata Putin kepada China Central Television (CCTV) pekan lalu.

Kami berasumsi bahwa semua individu setara, setiap orang memiliki hak yang setara, dan hak serta kebebasan satu negara atau individu berakhir di titik di mana hak serta kebebasan orang lain dimulai.” Ini adalah bagaimana dunia multipolar harus lahir secara bertahap,” kata Putin kepada jaringan Tiongkok.(*)

Kategori :