Membuat Kain Jumputan Palembang! Kerja Sampingan Yang Menggiurkan.

Membuat Kain Jumputan Palembang! Kerja Sampingan Yang Menggiurkan.

Kain Jumputan merupakan kain khas yang dibuat menggunakan simpul yang dicelup pewarna. Di Palembang, sentra kain jumputan berada di Tuan Kentang Kertapati.--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Membuat kain jumputan, merupakan kerja sampingan warga Palembang untuk menambah penghasilan. Meskipun demikian, hasil dari menekuni bisnis kain jumputan ini mampu menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit. 

Demikian yang dilakoni para pengrajin kain jumputan atau kain Pelangi di kota Palembang, khususnya yang ada di sentra kain jumputan Tuan Kentang Kecamatan Kertapati dan dan warga kawasan TanggaBuntung Palembang. 

Di daerah Tuan Kentang ini par apengrajin memproduksi kain jumputan dalam jumlah besar. Mereka tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (UKB). Rata-rata rumah disini memiliki galery kain jumputan. Pemerintah kota Palembang pun menjadikan kawasan ini sebagai sentra wisata kain.

Kalau kita berkunjung ke sini. Kita akan menjumpai ember-ember tempat mereka merendam kain. Kemudian, terlihat para tenaga kerja yang sedang membuat simpul-simpul kain, atau ada juga yang sedang menjemur kain yang sudah jadi.

BACA JUGA:Mitos atau Fakta Makan Coklat Bisa Memperbaiki Mood

BACA JUGA:Profil Tere, Penyanyi Cantik yang Memeluk Islam karena Terpesona Surat An-Nisa

Rata-rata per orang  menghasilkan 5 sampai 10 meter per hari. Dengan penghasilan rata-rata Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu setiap hari. Kain-kain jumputan ini diekspor ke Pulau Jawa, selain dijual juga di wilayah Sumatera Selatan.

Motif kain jumputan atau kain pelangi ini bermacam-macam. Seperti pucuk rebung, bungo melati. Motif khas dari kain jenis ini yakni motif titik lima, kemudiana ada motif titik tujuh dan motif yang moderen. Adapun bahan kain untuk dijadikan jumputan antara lain kain sifon, semi sutra, katun, dobi dan lainnya. 

Disebut jumputan, karena dijumput atau disimpulkan bagian-bagian kain dengan karet atau benang. Kemudian dicelup dengan pewarna. Proses ini dilanjutkan dengan pengeringan. Biasanya, dijemur di bawah sinar matahari dan diangin-anginkan.

Pengerjaan dengan cara lain yakni, kain direndam dalam larutan pewarna dan diuleni untuk menghasilkan warna dan motif yang diinginkan. Proses selanjutnya melibatkan pengerutan benang ikat dan penghilangan simpul ikat untuk menghasilkan desain jumputan yang khas.

BACA JUGA:Bermasalah Dengan Tanah Yang Tidak Siku!. Ini Tips Jika Ingin Tetap Membangun Rumah di Atasnya.

BACA JUGA:Melampaui Batas Busur, Perjalanan Gemilang Atlet Muda Panahan dalam Meraih Prestasi

Kain jumputan Palembang biasanya digunakan dalam berbagai acara tradisional seperti pernikahan, acara adat, dan upacara keagamaan. Namun, saat ini kain jumputan Palembang juga cukup populer sebagai bahan dasar busana formal atau pakaian resmi dengan desain modern.

Ada satu tips, agar baju dari bahan jumputan tidak luntur, yakni mencucinya dengan shampo atau menggunakan dry cleaning. Sebab merendam kain atau baju berbahan jumputan di deterjen akan melunturkan warna kain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber