'Mother Earth' : BudayaTunggu Tubang Melampaui Moderenisasi

“Setiap kali diputar, kami menemukan resonansi baru, cerita yang tumbuh dari penonton, dari tanah tempat film ini berasal.”

Ia juga mengatakan, Ghompok Kolektif juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Muara Enim, terutama kepada Bupati Muara Enim dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Muara Enim yang telah memberikan ruang untuk diputar dalam perhelatan Bincang Seni oleh para seniman yang ada di Muara Enim.

BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Triwulan III 2025 Tumbuh 5,20 Persen, Lampaui Nasional

BACA JUGA:Polda Sumsel Siagakan 1.500 Personel Hadapi Musim Hujan dan Antispasi Bencana

 “Film lokal seperti Mother Earth bisa tumbuh karena ada ekosistem yang mendukungnya, dimana ada ruang, kepercayaan, dan masyarakat yang siap mendengar.”

Ke depan, kata Tohir, Ghompok Kolektif berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan Mother Earth ke berbagai daerah di Sumatera Selatan, serta mengembangkan karya-karya baru yang berakar pada cerita budaya, lingkungan, dan kehidupan masyarakat lokal.

Di tambahkan Fikri, nonton barengan Mother Earth ini merupakan kegiatan running dari Bincang Seni #7, pelaku seni di Muara Enim akan selalu mendukung kegiatan seni dan budaya Serasan Sekundang.

Dengan kegiatan seperti ini akan menghidupkan daya saing kesenian di tengah masyarakat kabupaten Muara Enim. 

BACA JUGA:Nasi Minyak Palembang Hidangan Warisan Kerajaan yang Mudah Dibuat di Rumah

BACA JUGA:Kreator YouTube Jadi Penyebar Malware? Satu Klik Saja Bisa Membahayakan Data Anda

"Tujuannya dengan kesediaan kawan-kawan Ghompok dalam penyelesaian karya filmnya bisa menjadi gerbang penggiat seni di kabupaten Muara Enim untuk bisa berkarya", kata Fikri. 

Lanjutnya, dalam bidang film ini bisa membentuk kerjasama antar penggiat seni tari, musik dan penggiat budaya agar bisa menciptakan satu kerya terbaik. Pergerakan seni di bumi Serasan Sekundang harus lebih aktif agar atmosfer berkesenian dan budaya bisa di nikmati masyarakat dan generasi muda. 

Sumber: paltv.co.id