Anak-Anak di Kota Palembang Mulai Terserang ISPA, Data Dinkes Menunjukkan Angka Mengkhawatirkan.

Anak-Anak di Kota Palembang Mulai Terserang ISPA, Data Dinkes Menunjukkan Angka Mengkhawatirkan.

Anak-Anak di Kota Palembang Mulai Terserang ISPA, Data Dinkes Menunjukkan Angka Mengkhawatirkan.--instagram.com/@kita.app

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota PALEMBANG mencatat peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota PALEMBANG telah mencapai angka 4.325 kasus. Sebagian besar kasus ISPA ini menyerang anak-anak.

Angka ini dinilai tinggi dan masuk kategori mengkhawatirkan. Data ini dicakup dari data berbagai pelayanan kesehatan di kota Palembang. Faktor yang menyebabkan peningkatan ini adalah kualitas udara yang saat ini 

Jika dilihat lebih rinci, pada minggu pertama Agustus terdapat 2.203 kasus, yang kemudian mengalami peningkatan pada minggu kedua menjadi 2.387 kasus. Pekan ketiga melihat adanya 2.428 kasus, lalu jumlahnya kembali meningkat pada pekan keempat menjadi 3.141 kasus.

Tidak hanya itu, pada minggu pertama di bulan September, terjadi lonjakan signifikan hingga mencapai 4.325 kasus. Akibat kabut asap yang sampai tanggal (29/9) Indeks  ISPU mencapai 200 lebih.

BACA JUGA:Alhamdulillah! BPNT 2023 Akan Segera Cair, Ketahui Besaran Bansos yang Kamu Dapatkan

ISPA merupakan jenis infeksi yang menyerang bagian atas saluran pernapasan manusia, seperti hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus. Salah satu contoh umum dari ISPA adalah pilek, yang sering kali menyerang bayi. Selain pilek, terdapat beberapa jenis ISPA

lainnya seperti sinusitis, laringitis, faringitis, tonsilitis, dan epiglotitis. Penyebab dari ISPA juga dapat bervariasi. Secara umum, ISPA dapat menular melalui percikan air liur saat seseorang bersin atau batuk. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat memicu ISPA, seperti:

- Berkumpul di dalam ruangan yang sempit bersama orang yang sudah terinfeksi ISPA.

- Sentuhan dari pengidap ISPA pada hidung dan mata anak. Infeksi dapat terjadi saat virus menempel pada tangan dan kemudian menyentuh hidung dan mata anak.

BACA JUGA:10 Anggota DPRD Muba Absen dalam Sidang Paripurna Istimewa HUT Ke-67 Kabupaten Muba

- Kelembaban udara yang tinggi. Virus penyebab ISPA lebih suka berkembang di lingkungan yang lembap.

- Penurunan sistem kekebalan tubuh pada bayi.

Gejala ISPA pada anak-anak juga mudah menular, terutama di tempat-tempat di mana anak- anak berkumpul seperti penitipan anak atau sekolah. Secara umum, ISPA tidak memerlukan pengobatan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar dua minggu.

Namun, gejalanya seringkali tumpang tindih, membuat penyakit ini sulit untuk dibedakan. Beberapa gejala umum dari ISPA meliputi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber