Karhutla di OKI Berada di Puncak Tertinggi,130 Hotspot dan 34 FIRE Spot Masih Terdeteksi

Karhutla di OKI Berada di Puncak Tertinggi,130 Hotspot dan 34 FIRE Spot Masih Terdeteksi

Karhutla di OKI Berada di Puncak Tertinggi,130 Hotspot dan 34 FIRE Spot Masih Terdeteksi -Foto/novan wijaya-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Di Kabupaten OKI, perkembangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) saat ini mencapai titik puncaknya, dengan lebih dari 130 titik api (hotspot) dan 34 firespot yang terdeteksi oleh tim Satgas Karhutla OKI.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BPBD OKI, Lestiadi Martin, yang mengungkapkan kekhawatiran terkait situasi Karhutla di daerah tersebut.

"Kami berada di kondisi yang sangat kritis saat ini, dengan hampir 11 Kecamatan di OKI yang rentan terhadap Karhutla," ujar Lestiadi pada hari Kamis, tanggal 28 September.

Lestiadi juga menjelaskan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten OKI saat ini masih berada dalam batas normal, yaitu di bawah angka 100.

BACA JUGA:WHO Desak Pemerintah untuk Stop Merokok dan Vape di Sekolah

Kabupaten OKI telah lebih awal menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla pada tingkat II dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Selatan.

Langkah ini diambil untuk memobilisasi lebih banyak sumber daya dalam upaya mencegah dan memadamkan Karhutla.

"Saat ini, kami masih menghadapi dua kendala utama dalam upaya pemadaman titik api, yaitu akses menuju lokasi kejadian dan persediaan air," tambahnya.

Lestiadi menguraikan bahwa akses darat terganggu oleh kondisi jalan yang berawa, sehingga akses dengan kendaraan roda dua pun menjadi sulit dan seringkali harus menggunakan jalur udara sebagai alternatif.

Lestiadi juga menyebutkan daerah-daerah yang masih terus terbakar, termasuk Desa Deling, kawasan Jalan Sepucuk, dan lahan tol. Kemungkinan besar situasi ini akan berlanjut hingga bulan Desember.


Karhutla di OKI Berada di Puncak Tertinggi,130 Hotspot dan 34 FIRE Spot Masih Terdeteksi -Foto/ novan wijaya-PALTV

Ia menegaskan bahwa mayoritas Karhutla di OKI disebabkan oleh tindakan manusia. "Di antara tindakan manusia ini, sebagian besar adalah sengaja, meskipun ada juga yang terjadi tanpa sengaja. Namun, faktor sengaja masih mendominasi sebagai penyebab utama Karhutla di OKI," tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber