Budaya Turun Menurun : Warga Indonesia Menduduki Peringkat ke-3 Prosentase Perokok Tertinggi di Dunia

Budaya Turun Menurun : Warga Indonesia Menduduki Peringkat ke-3 Prosentase Perokok Tertinggi di Dunia

Budaya Turun Menurun : Warga Indonesia Menduduki Peringkat ke-3 Prosentase Perokok Tertinggi di Dunia--instagram.com/@klinikkasih ibu_solo

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Warga negara Indonesia memiliki ‘prestasi’ sebagai masyarakat yang menduduki peringkat ke-3 prosentase jumlah perokok tertinggi di dunia.

Setelah Tiongkok dan India. Meskipun turun dari peringkat pertama tertinggi didunia pada tahun 2019, namun tetap posisi tertinggi ke-3 ini menjadikan jumlah perokok di Indonesia masih tinggi dan mengkhawatirkan.

Jumlah perokok produktif yakni yang merokok setiap hari minimal sudah 6 bulan atau selamanya, mencapai 70,2 juta orang atau sekitar 34,5 persen dari jumlah penduduk dunia yang merokok.

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono. Menurutnya, peringkat tertinggi di dunia ini berdampak pada banyaknya jumlah perokok berbuntut pada beban BPJS Kesehatan terhadap penyakit jantung, struk dan kanker. 

BACA JUGA:Memulai Bisnis dengan Menggunakan Jasa Maklon: Tak Harus Investasi Besar Untuk Membuat Produk Sendiri

Laporan WHO juga mengungkapkan bahwa meskipun ada peningkatan kesadaran tentang risiko merokok, masih banyak orang yang belum memahami betapa berbahayanya kebiasaan ini.

Selain itu, harga rokok yang relatif murah di Indonesia juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya tingkat perokok.

Organisasi Kesehatan Dunia juga telah memperingatkan tentang dampak kesehatan jangka panjang dari tingginya angka perokok di Indonesia.

Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, kanker, paru-paru dan  gangguan pernapasan. Selain itu, perokok pasif, terutama anak-anak, juga berisiko tinggi terkena efek merokok.

BACA JUGA:Benarkah?. Karena Serba Terbatas, Resiko Kematian Akan Lebih Tinggi Terjadi Pada Karyawan Dengan Gaji Kecil

Pemerintah Indonesia dan organisasi kesehatan setempat saat ini bekerja sama untuk meningkatkan upaya pencegahan merokok.

Termasuk melalui kampanye-kampanye anti-merokok yang lebih agresif dan peningkatan pajak rokok.

Semua ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat perokok di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Pentingnya mengurangi tingkat perokok di Indonesia tidak hanya terkait dengan kesehatan masyarakat, tetapi juga dengan penghematan biaya perawatan kesehatan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber