Kualitas Udara di Kenten Sangat Tidak Sehat! Tembus 226.4 di Grafik PM 2.5, Apa itu PM 2.5?
Dilansir dari Aplikasi BMKG, Kualitas udara Kawasan Kenten Palembang pada pukul 02.00 untuk Konsentrasi PM 2.5 mencapai 226.4 yang itu menandakan Kualitas udara di kawasan tersebut Sangat Tidak Sehat. Lalu apa itu Konsentrasi PM 2.5,--Sumber Gambar : tangkapan layar aplikasi BMKG
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Dilansir dari Aplikasi BMKG, Kualitas udara Kawasan Kenten PALEMBANG pada pukul 02.00 untuk Konsentrasi PM 2.5 mencapai 226.4 yang itu menandakan Kualitas udara di kawasan tersebut Sangat Tidak Sehat. Lalu apa itu Konsentrasi PM 2.5, dan bagaimana cara kerjanya?
Salah satu parameter penting yang digunakan untuk mengukur kualitas udara adalah Partikulat Matter 2.5, atau yang lebih dikenal dengan sebutan PM2.5.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu PM2.5, bagaimana dampaknya terhadap kesehatan, serta cara melindungi diri dari bahaya ini.
PM2.5 merujuk pada partikel-partikel kecil yang terapung di udara dan memiliki diameter kurang dari 2.5 mikrometer (mikron).
Untuk memberikan gambaran, ukuran PM2.5 lebih kecil dari sebutir debu halus dan bahkan lebih kecil dari diameter rambut manusia.
Partikel-partikel ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk asap kendaraan bermotor, pabrik, pembakaran kayu, dan debu.
Karena ukurannya yang sangat kecil, PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam paru-paru manusia dan bahkan menembus aliran darah.
Meskipun partikel PM2.5 terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, dampaknya terhadap kesehatan manusia sangat signifikan.
BACA JUGA:Sempat Mangkir, Hendri Zainuddin Hadir dan Diperiksa Intensif Oleh Penyidik Pidsus Kejati Sumsel
Ketika kita menghirup udara yang mengandung PM2.5, partikel-partikel ini dapat merusak saluran pernapasan dan berdampak negatif pada sistem kardiovaskular.
Dampak kesehatan utama dari PM2.5
Iritasi Saluran Pernapasan: PM2.5 dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, yang dapat mengakibatkan batuk, bersin, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Ini terutama berdampak pada individu yang sudah memiliki masalah pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber