Diego Maradona: Legenda Sepak Bola Dunia yang Abadi

Diego Maradona: Legenda Sepak Bola Dunia yang Abadi

Karir Diego Maradona--https___google.com_Wikipedia

Pada tahun 1982, Maradona bergabung dengan klub Barcelona di Spanyol dengan transfer sebesar £5 juta, yang pada saat itu merupakan rekor transfer dunia.

Di Barcelona, Maradona tampil dengan gemilang, mencetak banyak gol spektakuler dan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Namun, masa tinggalnya di Barcelona berakhir pada tahun 1984 ketika ia pindah ke Napoli, Italia.

Di Napoli, Maradona menciptakan sejarah. Ia membawa klub yang sebelumnya kurang terkenal ini meraih banyak trofi, termasuk dua gelar Serie A pada tahun 1987 dan 1990, serta Piala UEFA pada tahun 1989.

Di Napoli, ia menjadi simbol dan ikon bagi pendukung klub yang fanatik. Maradona juga menerima penghargaan Ballon d'Or pada tahun 1986 sebagai pemain terbaik di dunia.

BACA JUGA:Pungli di Kambang Iwak Diduga Masih Terjadi, Masyarakat Diminta Lapor

 

Namun, selama masa tinggalnya di Napoli, Maradona juga mengalami kontroversi. Ia terlibat dalam skandal narkoba dan masalah hukum lainnya yang merusak reputasinya. Meskipun demikian, ketika bermain di lapangan, ia tetap menjadi pesepak bola yang luar biasa.

 

Kemenangan Besar dengan Timnas Argentina

Selain sukses di level klub, Diego Maradona juga menjadi ikon timnas Argentina. Puncak karir internasionalnya datang pada Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko. Maradona memimpin Argentina meraih gelar juara dunia dengan penampilan spektakuler.

Dalam turnamen ini, Maradona mencetak gol legendaris yang dikenal sebagai "Tujuh Belas Detik Ajaib" dalam pertandingan perempat final melawan Inggris.

BACA JUGA:Ratusan Jamaah PT Southern Of Sumatera Holiday Angkasa Wisata Gelar Manasik Akbar

Ia melewati beberapa pemain lawan dan mencetak gol dengan kemampuan individunya yang luar biasa. Gol ini masih dianggap sebagai salah satu gol terbesar dalam sejarah sepak bola.

Selain itu, Maradona juga mencetak gol "Tangan Tuhan" pada pertandingan yang sama, yang kontroversial karena ia menggunakan tangannya untuk mencetak gol, tetapi wasit tidak mengenali pelanggaran tersebut. Argentina akhirnya mengalahkan Jerman Barat di final dan memenangkan Piala Dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber