Cerita Mistis di Indonesia: Legenda Air Terjun Bedegung di Muara Enim Menyimpan Kisah Tragis

Cerita Mistis di Indonesia: Legenda Air Terjun Bedegung di Muara Enim Menyimpan Kisah Tragis

Cerita Mistis di Indonesia: Legenda Air Terjun Bedegung di Muara Enim Menyimpan Kisah Tragis.--Foto/instagram@palembanginfo

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sumatera Selatan memiliki berbagai macam destinasi wisata, salah satunya adalah Air Terjun Bedegung.

Air Terjun Bedegung merupakan salah satu dari banyak air terjun terkenal di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Namun, jika Anda berada di luar Sumatera Selatan dan belum pernah mengunjungi tempat ini, mungkin Air Terjun Bedegung masih belum dikenal oleh Anda.

Oleh karena itu, mari kita mengenal lebih dekat Air Terjun Bedegung! Air Terjun Bedegung adalah salah satu dari sepuluh air terjun tertinggi di Indonesia, dengan ketinggian mencapai 99 meter. Destinasi wisata ini merupakan air terjun tertinggi yang dapat ditemukan di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:6 Tanaman Cantik yang Ampuh Mengusir Tikus dari Lingkungan Rumah

BACA JUGA:Kizaru Bergerak, Serangan Telah Dimulai di Dunia One Piece

Namun, tahukah Anda? Di balik keindahannya, Air Terjun Bedegung menyimpan kisah legenda tragis tentang Putri Dayang Rindu.

Legenda Putri Dayang Rindu ini telah disampaikan turun-temurun oleh masyarakat Muara Enim, terutama oleh mereka yang tinggal dekat dengan Air Terjun Bedegung.

Anda mungkin penasaran tentang ceritanya. Berikut ini adalah legenda Putri Dayang Rindu yang layak untuk Anda simak sebelum mengunjungi destinasi wisata Air Terjun Bedegung.

Dalam zaman dahulu, seorang Sultan Palembang meminta kepada masyarakat desa, terutama yang tinggal di sepanjang Sungai Batanghari Sembilan, untuk mengumpulkan telur.

BACA JUGA:Update Shio Besok Senin 28 Agustus 2023:Kelinci Memacu Diri, Monyet dan Kuda?

BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Palembang M Hidayat Besama Warga Gotong Royong Tingkat Kecamatan

Telur-telur ini direncanakan akan digunakan sebagai bahan perekat dalam pembangunan benteng pertahanan dari serangan pasukan penjajah.

Ketika sedang mengumpulkan telur di desa tersebut, Sultan melihat banyak gadis cantik, dan muncul niat dalam hatinya untuk menikahi salah satu dari mereka sebagai permaisurinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber