Misteri Dibalik Pembangunan Jembatan: Tumbal Kepala Manusia Untuk Kekuatan dan Kekokohan
misteri tumbal kepala untuk membangun jembatan agar kokoh dan kuat--instagram.com/@jembatan
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pembangunan infrastruktur telah menjadi tonggak penting bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang secara berkesinambungan melaksanakan proyek-proyek tersebut dari masa ke masa.
Salah satu contohnya adalah pembangunan jembatan-jembatan yang menghubungkan berbagai daerah yang terpisah oleh sungai. Namun, dibalik megahnya jembatan-jembatan ini, sering kali muncul istilah "tumbal" atau "parepeh" dalam bahasa Sunda.
Istilah ini khususnya dikenalkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka sebagai peringatan agar tidak pergi jauh-jauh, terutama jika mereka tak ingin terancam diculik.
Misteri mengorbankan kepala manusia untuk ditanam pada pondasi jembatan membuat banyak masyarakat yang takut jika ada pembangunan jembatan.
BACA JUGA:Reses di Kecamatan Ilir Timur II Palembang, M Hidayat Fokus Selesaikan Perbaikan Lampu Jalan
Isu-isu liar mulai beredar di tengah masyarakat. Karena syarat untuk kekuatan dan kekokohan jembatan, harus ada kepala manusia yang disusun di pondasi jembatan. Karena itu, banyak orang takut dan was-was adanya penculikan manusia, untuk dijadikan tumbal.
Kisah ini terus berlangsung sampai akhir tahun 1980-an. Seiring jalan, cerita tentang penculikan untuk pembanguna jembatan menghilang dengan sendirinya. Karena mistis ini tidak dapat dibuktikan secara faktual dan realita.
Mengacu pada tulisan di akun @putera_andika_panyalai di platform Facebook yang mengingatkan masa nostalgia tahun 70-80an, terungkap judul yang menggugah, yakni "Misteri Asal Mula Tumbal Kepala Manusia untuk Pondasi Jembatan."
Adakah di antara kita yang pernah terkagum-kagum atau bahkan takut dengan cerita mengenai orang yang kepala nya dipotong?
BACA JUGA:Update Makna Kalender Jawa Hari Ini Jumat 25 Agustus 2023: Tanggalan Jawa Jumat Pon
Sebenarnya, cerita mengenai tumbal kepala manusia yang dijadikan pondasi untuk pembangunan jembatan ini sudah terdengar sejak zaman penjajahan berabad-abad yang lalu. Dimana, dahulu sangat jarang ada jembatan beton sebagai penghubung antar daerah.
Pada masa itu, masyarakat di negeri ini masih mengandalkan rakit-rakit sederhana untuk menyeberangi sungai. Namun, perubahan datang ketika insinyur-insinyur Belanda tiba untuk membangun jembatan-jembatan yang lebih modern.
Ketika para insinyur Belanda ini mendapati masyarakat lokal kebingungan mengenai cara membangun jembatan yang kuat dan tahan lama. Masyarakat lokalpun bertanya kepada menir Belanda, apa yang dilakukan agar jembatan dapat kokoh dan kuat berdiri.
Salah seorang dari mereka memberikan jawaban yang menggelitik. Ia menunjuk ke arah kepala orang yang bertanya sambil berkata, "Dengan ini!"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber