Truk Angkutan Batubara Patah As Roda, Warga Terjebak Macet Belasan Jam di Jalinteng Sumatera

Truk Angkutan Batubara Patah As Roda, Warga Terjebak Macet Belasan Jam di Jalinteng Sumatera

Satlantas Polres OKU melakukan pengaturan lalulintas di Jalan Lintas Sumatera yang disebabkan angkutan batubara yang mogok.-Satlantas Polres OKU-Dokumentasi Satlantas Polres OKU

OKU, PALTV.CO.ID - Permasalahan truk angkutan batubara seperti tak pernah bisa diselesaikan. Dampak dari melenggangnya angkutan batubara ini tak hanya merusak jalan raya, namun aktivitas masyarakat juga terganggu.

Seperti yang terjadi dua hari terakhir di Jalan Lintas Tengah Sumatera. Akibat truk pengangkut batubara, masyarakat harus terjebak kemacetan hingga belasan jam. Anehnya, kejadian ini seolah tak menjadi masalah bagi Pemerintah dan dibiarkan saja tanpa membuat kebijakan konkrit. Pada hal masyarakat sudah berkali-kali melakukan protes dengan melakukan aksi turun ke jalan.

Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada hari Sabtu (18/2/2023), setidaknya ada tiga titik kemacetan sekaligus yang disebabkan oleh truk angkutan batubara itu. Titik pertama terjadi di Jembatan Ogan 2 Baturaja. Di mana truk angkutan batubara seberat empat puluh ton lebih itu patah as roda, sehingga mogok tepat di tengah jembatan.

Belum usai dari itu, malam harinya, kemacetan juga kembali terjadi di Jalan Lintas Tengah Sumatera, tepatnya di Desa Gunung Kuripan Kecamatan Pengandonan Kabupaten OKU. Sebuah truk angkutan batubara mogok akibat patah as roda. Kendaraan tersebut tak kuat menahan beban berat saat melintasi tanjakan yang berlubang, akibat dilewati kendaraan yang sudah berlebihan muatan tersebut.

BACA JUGA:Program Bedah Rumah di Baturaja Barat tahun 2022 Selesai, Pj Bupati OKU Serahkan Kepada Pemilik

BACA JUGA:PJ Bupati Teddy Pastikan Hadiri Musda Muhammadiyah OKU

Akibatnya, kemacetan hingga lima kilometer tak dapat dielakkan lagi. Masyarakat pengguna jalan tersebut juga menjadi korban. Bahkan, warga terjebak kemacetan hingga belasan jam.

"Ada banyak  titik kemacetan sepeti di Gunung Kuripan, Simpang Imam, Simpang Meo Kabupaten Muara Enim, semuanya disebabkan oleh angkutan batubara. Lalu lintas dari arah Muara Enim menuju Lampung maupun sebaliknya lumpuh total, kami sudah terjebak belasan jam. Dari tadi malam kami sudah menunggu di sini," ujar Yanto warga yang hendak melintas.

Menurut warga, pihak pemilik batubara harus bertanggung jawab terhadap kemacetan tersebut. Banyak warga yang tak bisa beraktivitas akibat kemacetan tersebut. "Kita yang hendak berbelanja kebutuhan saja tidak bisa lewat. Yang kami khawatirkan jika seandainya ada warga yang sakit dan butuh pertolongan ke rumah sakit. Seharusnya pemerintah bersikap tegas dengan pemilik batubara ini," keluh warga lainnya.

Sementara itu, Kapolres OKU AKBP Arif Harsono didampingi Kasat Lantas AKP Dwi Karti Astuti melalui Kanit Turjawali Aiptu Andi Hendrianto, ketika dikonfirmasi membenarkan terjadinya kemacetan di wilayah Desa Gunung Kuripan kecamatan Pengandonan. Menurut Andi, kemacetan tersebut akibat mobil truk angkutan batubara yang mengalami kerusakan. Truk batubara itu rusak sejak Jum'at malam, sehingga Sabtu pagi terjadilah kemacetan parah.

BACA JUGA:Video: Bayi Perempuan Cantik dalam Kardus di Desa Penuguan

BACA JUGA:Dinas PPPA OKU Gelar Rakor dan Evaluasi Jelang Penilaian KLA 2023


Satlantas Polres OKU melakukan pengaturan lalulintas di Jalan Lintas Sumatera yang disebabkan angkutan batubara yang mogok.-Satlantas Polres OKU-Dokumentasi Satlantas Polres OKU

"Kita sudah di lokasi titik macet dan memang benar telah terjadi kemacetan. Dan hingga kini kondisi arus lalu lintas masih lumpuh. Kita telah menerjunkan lima belas personil Anggota Satlantas Polres OKU. Dibantu Anggota Polsek Pengandonan serta Anggota Babinsa Koramil Pengandonan, kita masih berupaya mengurai kemacetan," kata Aiptu Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv