Sejarah Pempek, Sudah Ada Sejak Zaman Kedatuan Sriwijaya?

Sejarah Pempek, Sudah Ada Sejak Zaman Kedatuan Sriwijaya?

Sejarah Pempek sudah ada sejak Zaman Kerajaan Sriwijaya--Foto : instragram @jastipbynaom

Pada masa itu, pempek menjadi makanan yang populer di kalangan masyarakat Palembang. Pempek dibuat menggunakan ikan segar yang melimpah di wilayah tersebut, terutama ikan belida atau ikan tenggiri.Pempek juga merupakan hidangan yang biasa disajikan dalam upacara adat, perayaan dan acara keagamaan di Palembang.

Pempek secara bertahap menjadi hidangan khas Palembang yang terkenal di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, pempek ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Hal ini menunjukkan pentingnya pempek dalam budaya kuliner Indonesia dan sebagai bagian dari identitas Palembang.

BACA JUGA:Tergiur Upah Rp 5 juta, Pemuda di Palembang Nekat Jadi Kurir Narkoba Asal Aceh

BACA JUGA:Mengurangi Polusi Udara Akibat Kendaraan: Langkah-Langkah Efektif yang Dapat Diambil

Pempek memiliki ragam jenisnya, beberapa varian yang populer:

  • Pempek Kapal Selam: Pempek dengan isian telur ayam rebus di dalamnya.
  • Pempek Lenjer: Pempek yang berbentuk lonjong panjang.
  • Pempek Kulit: Pempek yang terbuat dari adonan kulit ikan dan berwarna kecoklatan.
  • Pempek Adaan: Pempek yang digoreng tanpa isian.
  • Pempek Sang Kerupuk: Pempek yang memiliki bentuk menyerupai kerupuk keriting dengan tekstur yang kenyal.

BACA JUGA:Cerita Mistis di Indonesia: Hantu Noni Belanda Teror di Bekas Pabrik Gula Sidoarjo

BACA JUGA:Cerita Mistis di Indonesia: Kisah Horor Kampung Mati Vietnam di Jakarta Ada Warga Melihat Kuntilanak

Cara membuat pempek: 

1. Campurkan ikan tenggiri yang telah dihaluskan dan beri  air secukupnya menggunakan takaran tangan, setelah itu tambahkan garam, gula pasar, dan penyedap rasa. Campur rata hingga adonan sedikit mengental.

2. Berikan tepung sagu atau tepung kanji kedalam adonan lalu aduk menggunakan tangan dan usahakan jangan terlalu cepat pada saat proses pengadukan. 

3. Pisahkan adonan menjadi 150 gram untuk pempek lenjer besar atau 25 gram untuk lenjer kecil, lalu bentuk melonjong dengan cara memutar adonan menggunakan talenan.

BACA JUGA:Cerita Mistis di Indonesia: Mistis di Kawah Putih Ciwidey, Ada Domba Hijau Leluhur hingga Kerajaan Jin

4. Setelah api sudah cukup panas, rebus pempek dengan api sedang sampai adonan mengapung dan permukaannya licin. Angkat lalu tiriskan, setelah itu bisa juga digoreng untuk menambah kenikmatan. Dan jangan lupa sajikan pempek dengan cuko.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber