Mengenal Lebih Dekat Tradisi Tayuban Sedekah Bumi
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Tyuban Sedekah Bumi.-- youtube/@GSM BERBUDAYA
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ritual sedekah bumi adalah suatu tradisi yang mencerminkan kesuburan alam serta menggambarkan kemakmuran masyarakat di desa.
Masyarakat Jawa yang mengandalkan hasil pertanian mereka menggelar ritual ini sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Sebagian dari hasil panen ini diolah menjadi beragam hidangan yang kemudian disajikan dalam upacara manganan.
Upacara ini diadakan di tempat peristirahatan para leluhur desa sebagai penghormatan kepada nenek moyang mereka.
BACA JUGA:Suasana Desa Rebo: Desanya Orang Tionghoa di Bangka Amoi Kek Akew
BACA JUGA:Pengurus dan Anggota Baru Rafa Tv 2023-2024 UIN Raden Fatah Siap Tingkatkan Kualitas Konten
Rangkaian ritual sedekah bumi terdiri dari tiga acara utama. Pertama, nyekar dan berdoa untuk leluhur. Kedua, pesta dan makan bersama.
Ketiga, tradisi nayub, di mana masyarakat menari bersama dalam pasangan untuk mempererat persaudaraan dan kerukunan.
Selama ritual, masyarakat berkumpul di tempat peristirahatan desa, di tengah-tengahnya terdapat makam Dhanyang atau pepunden desa.
Upacara ini mencerminkan keterkaitan antara penghormatan terhadap leluhur dan alam, yang merangkum keberadaan kosmik masyarakat petani di pedesaan.
BACA JUGA:Mengapa Orang Palembang suka Makan Pindang Ikan Patin? Ini manfaat Pindang bagi Kecerdasan Otak
BACA JUGA:Inilah Contoh Surat Permohonan Dana 17 Agustus yang Baik dan Benar
Masyarakat memegang keyakinan terhadap mitos 'bapa angkasa ibu pertiwi', 'kaki-dhanyang', 'nini dhanyang', dan 'mbok sri' sebagai simbol kemakmuran.
Hujan dari langit yang menyirami bumi merupakan harapan bagi petani untuk kesuburan ladang dan sawah mereka. Simbol padi (Mbok Sri) melambangkan kecukupan pangan dan kemakmuran bagi masyarakat petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber