Tradisi dan Makna Perayaan 40 Hari Setelah Kelahiran Bayi, Cukuran, dan Aqiqah

Tradisi dan Makna Perayaan 40 Hari Setelah Kelahiran Bayi, Cukuran, dan Aqiqah

Tradisi cukuran atau syukuran kelahiran bayi setelah 40 hari, merupakan budaya di lingkungan umat Islam.-leni marlina-foto pribadi

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Tradisi merayakan 40 hari setelah kelahiran seorang bayi, adalah bentuk rasa syukur yang dilakukan keluarga atas hadirnya anggota baru di lingkungan keluarga.

Tradisi dan makna perayaaan 40 hari setelah kelahiran bayi, cukuran dan aqiqah, dimana kita memperkenalkan sang buah hati kepada anggota keluarga kedua belah pihak dan juga para sahabat dan tetangga.

Tradisi dan perayaan 40 hari ini adalah bentuk kebagiaan dan rasa syukur kita yang telah dikaruniai keturunan sehat lahir dan bathin. Menyambut kehadiran sang buah hati dengan penuh suka cita, yang tentunya dinantikan oleh setiap pasangan yang telah mengarungi bahtera rumah tangga.

Perayaan 40 hari setelah kelahiran bayi, yang juga dikenal sebagai "acara 40 hari kelahiran" atau "aqiqah," adalah momen penting dalam tradisi dan budaya masyarakat yang memeluk agama Islam.

BACA JUGA:Pahitnya Kecewa! Hikmah Untuk Belajar dari Rintangan Agar Tumbuh dan Berkembang

BACA JUGA:Zodiak Wanita Mandiri yang Kaya Raya Tanpa Ketergantungan pada Laki-laki

Makna dari perayaan 40 hari ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran bayi dan kesyukuran kepada Allah atas anugerah kehidupan baru yang diberikan.

Selain itu, momen ini juga dianggap sebagai tahap transisi bayi dari dunia rohaniah menuju kehidupan dunia yang nyata. Selama acara ini, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk berdoa bersama, membaca Al-Quran, dan memberikan sumbangan amal kepada yang membutuhkan.

Tradisi ini memperkuat ikatan keluarga dan memperlihatkan dukungan sosial yang ada di sekitar bayi. Acara cukuran rambut merupakan tradisi yang dilakukan dengan mencukur rambut bayi pertama kalinya.

Proses pencukuran rambut ini biasanya dipimpin oleh ketua Adat, yang biasanya diawali dengan pemotongan rambut oleh kakek kedua belah pihak, orang tua, dan keluarga yang dituakan.

BACA JUGA:Tas Selempang: Aksesori Fungsional dan Gaya yang Populer

BACA JUGA:Inilah Weton Pria Penyendiri Tak Suka Keramaian, Paling Suka dengan Sunyi

Perayaan ini sering kali diadakan pada waktu yang bersamaan dengan acara 40 hari kelahiran. Meskipun cukuran rambut tampaknya menjadi bagian dari tradisi Islam, praktik ini juga umum ditemukan di berbagai budaya di seluruh dunia.

Makna dari cukuran rambut bayi mencerminkan momen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa keluarga meyakini bahwa mencukur rambut bayi akan membuat pertumbuhan rambut lebih tebal dan lebat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber