Menutup Kesenjanga, Dukungan Menyusui untuk Semua di Hari ASI Sedunia

 Menutup Kesenjanga, Dukungan Menyusui untuk Semua di Hari ASI Sedunia

Menutup Kesenjanga, Dukungan Menyusui untuk Semua di Hari ASI Sedunia-Foto/Juliadi-PALTV

BACA JUGA:12 Rekomendasi Hadiah Simpel untuk Ibunda Tercinta di Hari Ibu yang Istimewa

Setiap tahun pada tanggal 1 Agustus, dunia memperingati Hari ASI Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bagi bayi

Peringatan ini bertujuan untuk menyoroti manfaat ASI dan mendukung para ibu dalam memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.

Pada tahun 2024, tema yang diangkat adalah "Menutup Kesenjangan: Dukungan Menyusui untuk Semua," yang menekankan pentingnya akses yang merata terhadap dukungan Menyusui di seluruh lapisan masyarakat.

Mayank Sari Kusuma, seorang Konselor Laktasi dan pemilik Terasa Booster, dalam dialog program televisi "Halo Palembang" yang tayang di PALTV, menyatakan bahwa meski manfaat ASI sudah diakui secara global, masih banyak ibu yang menghadapi berbagai hambatan dalam memberikan ASI.

Dalam program yang dipandu oleh Cek Meedun dan Cek Asih, Mayank mengungkapkan bahwa hambatan tersebut bisa berasal dari kurangnya dukungan medis, sosial, maupun kebijakan yang memadai.


Menutup Kesenjanga, Dukungan Menyusui untuk Semua di Hari ASI Sedunia-Foto/Juliadi-PALTV

Pentingnya ASI Eksklusif,ASI eksklusif memiliki banyak manfaat baik bagi bayi maupun ibu. Bagi bayi, ASI menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Bagi ibu, menyusui dapat membantu mempercepat pemulihan pasca persalinan dan mengurangi risiko terkena beberapa penyakit, seperti kanker payudara dan ovarium.

Namun, tidak semua ibu dapat dengan mudah memberikan ASI eksklusif. Beberapa ibu menghadapi tantangan medis yang menghambat produksi ASI, sementara yang lain mungkin tidak memiliki akses ke dukungan laktasi yang memadai. Selain itu, tekanan sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui.

Hambatan dan Dukungan,Menurut Mayank Sari Kusuma, untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kerjasama lintas sektor yang melibatkan pemerintah, tenaga medis, masyarakat, dan keluarga.

"Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung setiap ibu dalam memberikan ASI secara optimal," ujarnya. Mayank juga menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan bagi tenaga medis agar mereka dapat memberikan informasi yang akurat dan dukungan yang tepat bagi ibu menyusui.

BACA JUGA:Memahami Makna Hari Ibu dan Hal-hal Sederhana yang Membuat Ibu Bahagia

Salah satu hambatan utama yang dihadapi ibu adalah kurangnya dukungan di tempat kerja. Banyak ibu yang harus kembali bekerja beberapa minggu setelah melahirkan, yang membuat mereka sulit untuk terus menyusui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: