3 Makanan Khas yang Wajib Kalian Coba ke Kayuagung Sumatera Selatan

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kayuagung adalah kecamatan sekaligus ibu kota dari Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia. Kayuagung memiliki beberapa wisata yang sangat indah.

Tidak hanya itu Kayuagung juga memiliki makanan yang enak-enak yang wajib kalian cobain. Lalu apa saja makanan khas Kayuagung yang wajib kalian cobain? Yuk simak penjelasan lengkapnya.

1. Bolu Cupu

Bolu Cupu khas Kayuagung adalah makanan tradisional khas Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Bolu Cupu memiliki bentuk bulat yang terbuat dari 3 bahan yaitu Tepung Terigu, Gula dan Telur. Dinamakan Bolu Cupu karena proses pembuatannya dengan cara masih sangat tradisional, seperti memakai alat kocokan telur manual dan oven tungku tradisonal.

BACA JUGA:Gurihnya Pindang Tulang Kuliner Khas Kota Palembang

BACA JUGA:Takut Bangkrut Memulai Bisnis Kuliner, Bagaimana dengan Franchise?!

Tekstur kue yang agak kering dengan ditambahi taburan gula di atasnya kue bolu dengan ukuran kecil. Sejarah tempo dulu dihidangkan bersama tepak sekapur sirih, begitu juga bentuk kue bolu yang menyerupai cupu di dalam tepak tersebut warnanya hampir sama dengan cupu tepak yang terbuat dari kuningan sehingga ada cerita di dalam menyambut tamu.

Untuk pasaran harga Bolu Cupu pasaran dijual Rp. 30.000 per kotak isi 25 buah untuk yang dari telur ayam, sedangkan dari telur bebek dijual Rp. 40.000 per kotak isi 25 buah. Bolu Cupu bisa bertaham hingga 1 minggu.

2. Sambal Lingkung

Sambal Lingkung adalah sambal khas Kayuagung. Sambal ini berbahan dari Ikan Gabus atau Ikan Tengiri yang ditambahkan kecap yang ditambahkan rempah-rempah dapur seperti jahe, lada bubuk, sangrai yang di tumbuk di campur menjadi suatu rempah yang memiliki rasa yang enak.

BACA JUGA:Bingung Pilih lokasi Makanan, Berikut Lokasi Asik Kuliner Palembang

BACA JUGA:Jalan Sekanak! Berburu Kuliner di Sudut Kota Tua di Palembang.

Kelezatan sambal lingkung--https___images.app.goo.gl_A6NZMQqt2X6GMv39A

Dulu sambal lingkong dimasak secara massal, karena proses masaknya yang agak lama proses pembuatannya dikerjakan secara gotong royong. Dengan bergantian mengaduk adonan sambal lingkong yang berkuah hingga kering, dengan memakai kuali besar. Sambal ini biasanya dimakan bersama ketan.

Sumber: berbagai sumber