Transmisi Manual: Awet, Andal, tapi Semakin Tersisih di Era Mobil Modern

Popularitas mobil manual pun menurun drastis sehingga keberadaannya di pasar otomotif makin terpinggirkan --youtube@fusebox
PALTV.CO.ID,- Saat berbicara tentang jenis transmisi kendaraan yang terkenal kuat, tahan lama, dan jarang rewel, transmisi manual masih menjadi pilihan yang sering disebut.
Banyak pemilik kendaraan yang merasa lega karena memilih transmisi manual, apalagi setelah mendengar kabar kerusakan transmisi CVT atau matic konvensional yang perbaikannya sangat mahal.
Tak jarang, biaya perbaikan transmisi otomatis yang rusak bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Sebaliknya, perbaikan transmisi manual umumnya lebih terjangkau, paling hanya berkisar di bawah sepuluh juta rupiah untuk mengganti komponen seperti kampas kopling, rumah matahari, atau master kopling.
Popularitas mobil manual pun menurun drastis sehingga keberadaannya di pasar otomotif makin terpinggirkan di era modern.
BACA JUGA:Pempek Pocu Dengan Cuko Asam Belimbing Wuluh, Varian Unik dari OKU Sumsel
BACA JUGA:Cita Rasa Palembang dalam Semangkuk Es Kacang Merah
Di samping itu, transmisi manual juga lebih tangguh saat mobil dipaksa melalui medan yang berat seperti tanjakan curam.
Entah penggerak roda depan atau roda belakang, selama pengemudinya terampil, mobil manual hampir selalu sanggup menaklukkan jalur menanjak.
Namun, dominasi transmisi manual perlahan mulai memudar.
Kini, mayoritas konsumen lebih memilih transmisi otomatis. Popularitas mobil manual pun menurun drastis sehingga keberadaannya di pasar otomotif makin terpinggirkan.
Salah satu alasannya karena transmisi manual kini hanya tersedia di varian terendah dari sebuah model mobil.
BACA JUGA:Banyuasin Panen Raya IP 200, Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional
BACA JUGA:Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp134,9 Triliun, Beri Angin Segar Bagi Sumsel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube@fuse box