Transmisi Manual Sekarat! Ini Alasan Kenapa Orang Sudah Nggak Mau Pakai Lagi!

salah satu topik yang sering menjadi perbincangan adalah perbedaan transmisi manual dan transmisi otomatis.--youtube@fusebox
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Gedung Serbaguna Ar-Rahma Terbakar, Satu Pegawai Alami Sesak Napas
BACA JUGA:HP 1 Jutaan Juli 2025! Fitur Sultan, Harga Rakyat Jelata
Menyediakan varian manual berarti produsen harus melakukan uji sertifikasi tambahan, baik untuk emisi, keselamatan, maupun efisiensi.
Biaya sertifikasi ini sangat tinggi. Jika kontribusi penjualannya hanya sedikit, tidak heran kalau pabrikan lebih memilih memangkas produksi varian manual demi efisiensi bisnis.
Bahkan pada kendaraan listrik (EV), transmisi manual sudah tidak memiliki tempat sama sekali.
Mobil listrik dirancang untuk menghasilkan torsi penuh sejak putaran rendah, sehingga tidak memerlukan kopling manual.
Meski demikian, transmisi manual bukan berarti sepenuhnya buruk. Keandalannya masih terbukti jika dirawat dengan baik.
BACA JUGA:HP 1 Jutaan Sudah Punya Kamera Ultra-Wide, Gak Perlu Mahal Buat Foto Lebar
BACA JUGA:Polsek Pemulutan Tanam Jagung di Lahan 2 Hektar Desa Tanjung Pasir
Namun, jika sudah berumur dan tidak pernah dicek secara rutin, transmisi manual juga bisa bermasalah, misalnya kopling keras tiba-tiba, master kopling bocor, atau gigi persneling lepas saat berjalan.
Berbeda dengan transmisi matic, yang kalau rusak umumnya langsung jebol dan mati total.
Di sisi konsumsi bahan bakar, dulu mobil manual lebih unggul dalam hal efisiensi.
Namun, kini mobil matic modern, terutama yang menggunakan CVT dan penggerak roda depan, sudah mendekati konsumsi BBM mobil manual.
Misalnya, Avanza manual bisa menempuh 18 km per liter, sedangkan Avanza CVT sekitar 15-16 km per liter.
BACA JUGA:Sumsel Resmi Masuki Musim Kemarau, BMKG Ingatkan Waspada Karhutla
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube fuse box moto