Transformasi Dunia Pendidikan oleh ChatGPT dan Alat AI Lainnya

Transformasi Dunia Pendidikan oleh ChatGPT dan Alat AI Lainnya

Di seluruh Amerika Serikat alat kecerdasan buatan (AI) mulai mengubah profesi guru.--Freepik.com

Kekhawatiran akan penyalahgunaan oleh siswa masih ada: sekitar setengah guru khawatir bahwa penggunaan AI akan menurunkan kemampuan berpikir kritis dan mandiri siswa, serta mengurangi ketekunan mereka dalam menyelesaikan masalah.

Salah satu keuntungan dari meningkatnya pemahaman guru terhadap AI adalah mereka bisa lebih mudah mengenali jika siswa terlalu bergantung padanya.

Petunjuk bahwa tugas ditulis oleh AI, menurut Darren Barkett, guru bahasa Inggris SMA di Colorado, antara lain tidak adanya kesalahan tata bahasa dan penggunaan frasa yang kompleks.

Ia pun memanfaatkan ChatGPT untuk membuat rancangan pelajaran dan mengevaluasi ujian pilihan ganda maupun esai.

BACA JUGA:Perbandingan HP Xiaomi 1 Jutaan dengan Infinix Smart Series: Mana yang Lebih Unggul?

BACA JUGA:Ali Subri Nakhodai Nasdem Palembang, Gantikan Fitrianti Agustinda

Sementara itu, di daerah pinggiran Chicago, guru seni tingkat SMP Lindsay Johnson menuturkan bahwa dirinya hanya memakai program AI yang telah mendapat persetujuan dari sekolah dan dianggap aman bagi siswa, demi menjaga privasi data dan alasan keamanan lainnya.

 Untuk memastikan siswa tetap percaya diri dengan kemampuan mereka, ia hanya menggunakan teknologi ini di tahap akhir proyek.

Untuk penilaian akhir siswa kelas 8, Johnson meminta mereka membuat potret tokoh berpengaruh dalam hidup mereka.

Setelah siswa menyelesaikan wajah subjek mereka, Johnson memperkenalkan AI generatif bagi mereka yang ingin bantuan dalam merancang latar belakang.

Ia menggunakan alat AI dalam Canva, setelah memastikan keamanannya dengan tim TI distrik sekolah.

BACA JUGA:Terungkap! HP Xiaomi 1 Jutaan Kini Banyak Pakai USB Type-C

BACA JUGA:Aion UT Hadir, Bersiap Menjadi Ancaman Serius bagi Kompetitornya!

“Sebagai guru seni, tujuan saya adalah memberi tahu mereka tentang berbagai alat yang tersedia dan mengajarkan cara kerjanya,” katanya.

Beberapa siswa tidak tertarik untuk menggunakan AI. “Setengah kelas berkata, ‘Saya sudah punya visi sendiri dan akan terus melanjutkan dengan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: apnews.com