Prof Dr Romli, Mantan PW Muhammadiyah Sumsel Wafat

Prof Dr Romli, Mantan PW Muhammadiyah Sumsel Wafat

Innalillahi, Mantan Ketua PW Muhammadiyah Sumsel, Prof Dr Romli Meninggal Dunia di RS Muhammadiyah Palembang.--Foto : Muha - PALTV

PALEMBANG, PALTV. CO.ID -  Kabar duka menyelimuti keluarga besar Muhammadiyah dan dunia pendidikan Sumatera Selatan. Prof. Dr. Romli SA M.Ag, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Selatan periode 2010–2022.

Almarhum wafat pada Sabtu, 14 Juni 2025 atau 19 Dzulhijjah 1446 H pukul 19.17 WIB di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

Almarhum merupakan Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dan juga aktif sebagai dosen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang.

Sosoknya dikenal luas sebagai pendidik, tokoh masyarakat, serta panutan yang penuh dedikasi dalam berbagai aspek kehidupan.


Putri kedua almarhum, Amaliatulwalidain,--Foto : Lutfhi -PALTV

BACA JUGA:Wamendagri apresiasi Walikota Palembang gelar Ampera Tourism Run

BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Sambut Komisi XIII DPR RI, Gelar Rapat Persiapan di Lubuklinggau

Putri kedua almarhum, Amaliatulwalidain, mengungkapkan bahwa sang ayah telah mengalami sakit sejak awal 2024. Penyakit jantung yang dideritanya diperparah oleh komplikasi akibat diabetes yang telah lama diderita. 

"Komplikasi terakhir menjelang wafatnya sudah menjalar ke paru-paru, menyebabkan penumpukan cairan yang membuat beliau kesulitan bernapas," ungkapnya saat ditemui dirumah duka, Minggu, 15 Juni 2025.

Menurut penuturannya, almarhum sempat menjalani perawatan intensif dan bolak-balik ke rumah sakit hingga tiga hingga empat kali per bulan sejak Agustus 2024.

"Beliau menghembuskan napas terakhir bertepatan dengan adzan Isya, disaksikan oleh seluruh keluarga besar," tambahnya.


Di mata masyarakat, almarhum dikenal sebagai pribadi berwibawa, penyayang, dan berdampak positif. --Foto : Lutfhi -PALTV

Meski dalam kondisi sakit, Prof. Romli tetap produktif. Ia bahkan menyelesaikan penerjemahan sebuah buku dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia hanya beberapa hari sebelum wafat. Buku tersebut dikerjakannya selama sekitar satu tahun terakhir.

“Terakhir itu beliau memang sempat menyelesaikan sebuah buku buku yang di terjemahkan dari Bahasa inggris ke Indonesia dan itu selesainya sekitar hari senin atau selasa dan buku itu dikerjakan jauh-jauh hari pada saat beliau sakit mungkin sudah setahun dan selesainya pas di minggu saat sebelum beliau meninggal dunia,” ungkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id