Tantangan Koperasi Merah Putih Sumber Daya Manusia dan Keselarasan Usaha

Terdapat sekitar 7.000 koperasi di provinsi sumsel.--Foto : Ilham - PALTV
PALEMBANG,PALTV.CO.ID - Pemerintah telah meluncurkan program Koperasi Merah Putih (KMP) di setiap desa dan kelurahan. Namun, implementasi program ini menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Menurut pengamat ekonomi Sumatera Selatan, Sukanto, meskipun terdapat sekitar 7.000 koperasi di provinsi tersebut, hanya sekitar 5.000 yang aktif.
Hal ini menunjukkan bahwa 60% koperasi masih belum beroperasi secara maksimal.
Sukanto menekankan pentingnya mengenali potensi lokal dan menghindari pendekatan seragam dalam jenis usaha koperasi.
BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Koordinasi Pembentukan Koperasi Merah Putih di Prabumulih
BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Dorong Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih di Seluruh Desa
Pengamat ekonomi Sumatera Selatan, Sukanto.--Foto : Ilham - PALTV
"Jika dipaksakan seluruh jenis usaha dari Koperasi Merah Putih akan sama, maka potensi lokal bisa terabaikan," ujarnya.
Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan koperasi menjadi kendala utama.
Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan koperasi.
Sukanto juga mengingatkan bahwa pemerintah perlu memiliki strategi untuk mengatasi tantangan ini, seperti menyediakan pendampingan dari sarjana atau tenaga ahli yang dapat membantu desa dalam pengelolaan koperasi.
BACA JUGA:Koperasi Merah Putih Disepakati! 17 Bupati/Walikota Sumsel Teken Raperkada Serentak
BACA JUGA:Sumsel Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Rakyat
Pentingnya mengenali potensi lokal dan menghindari pendekatan seragam dalam jenis usaha koperasi--Foto : Ilham - PALTV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id