Pabrik Raksasa di Karawang, Tapi 98 Persen Baterei Hyundai Terbang ke Luar Negeri

Pabrik Raksasa di Karawang, Tapi 98 Persen Baterei Hyundai Terbang ke Luar Negeri

Pabrik Raksasa di Karawang, Tapi 98 Persen Baterei Hyundai Terbang ke Luar Negeri--ilustrasi pribadi

"98 persen produksinya diekspor ke Korea Selatan dan India, hanya 2 persen yang digunakan untuk Indonesia, itu pun hanya untuk Kona Electric," ungkap Jarrah dalam sebuah kesempatan di Karawang.

Jika dirinci lebih dalam, dari total produksi tahunan yang mencapai 32,6 juta sel baterai, hanya sekitar 375.264 sel yang dialokasikan untuk pasar dalam negeri.

Dan sel-sel ini hanya digunakan untuk satu model mobil listrik: Hyundai Kona Electric, SUV kompak yang telah dirakit di Indonesia dan memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 80 persen.

BACA JUGA:Satpol PP Himbau Pedagang Kopi Keliling di Palembang Tidak Mangkal di Bahu Jalan

BACA JUGA:Penataan Kabel Utilitas di Kota Palembang Dimulai Pekan Depan

Kona Electric menjadi semacam duta lokal yang menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bisa membuat, tapi juga memakai.

Dengan kebutuhan 216 sel baterai untuk satu unit, maka jumlah 375.264 sel hanya cukup untuk memproduksi sekitar 1.737 unit Kona Electric per tahun.


Indonesia punya kapasitas besar dalam menyuplai komponen penting untuk mobil listrik global.--ilustrasi pribadi

Indonesia hanya kebagian sedikit mungkin terletak pada permintaan pasar domestik yang belum sebesar negara lain.

Meski ekosistem kendaraan listrik di Indonesia mulai berkembang, jumlah kendaraan listrik yang beredar masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Korea Selatan atau India yang pasar EV-nya tumbuh agresif.

BACA JUGA:PLN UID S2JB Gerak Cepat Tangani Gangguan Listrik di Sungai Penuh dan Sekitarnya

BACA JUGA:Sumsel akan Manfaatkan Koperasi Eksisting dan Bentuk Koperasi Baru untuk Koperasi Merah Putih

Ekspor juga menjadi bagian dari strategi bisnis dan perjanjian kerja sama antara Hyundai, LG, dan mitra global lainnya.

Dalam konteks ini, Indonesia sebagai lokasi produksi memang sangat strategis dari sisi logistik dan biaya, tapi tujuan utamanya memang untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya sudah punya kapasitas dan kualitas untuk menjadi pemimpin dalam industri baterai kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber