Kritik Terhadap Game Barat: DEI vs. Kualitas di Tengah Kesuksesan Indie

Kritik Terhadap Game Barat: DEI vs. Kualitas di Tengah Kesuksesan Indie

Kritik Terhadap Game Barat: DEI vs. Kualitas di Tengah Kesuksesan Indie--ilustrasi pribadi

Tim Minim Pengalaman: Sebagian besar anggota tim adalah junior dengan sedikit pengalaman.

Passion vs. DEI: Game ini fokus pada cerita dan gameplay tanpa memaksakan agenda tertentu. Dalam 50 jam gameplay, elemen DEI hanya muncul sekilas dan tidak mengganggu narasi.

Kesuksesan Komersial: Berbeda dengan game DEI, Expedition 33 berhasil meraih 2 juta kopi terjual dan mendapat ulasan positif.

BACA JUGA:Bupati Banyuasin Askolani Lantik 4.552 CPNS dan PPPK

BACA JUGA:Mengenal Blockchain di Luar Dunia Kripto, Apa Saja ? Simak Penjelasanya!

Kisah sukses ini menunjukkan bahwa studio kecil bisa bersaing asalkan mengutamakan kualitas dan kreativitas, bukan sekadar memenuhi kuota inklusivitas.

DEI vs. Realitas Pasar: Kontras dengan Pal World

Pal World, game besutan Pocket Pair, menjadi bukti bahwa pasar lebih menghargai inovasi:

15 Juta Kopi di Steam: Terjual hanya dalam waktu singkat.

10 Juta Pemain di Xbox Game Pass: Meski gratis, popularitasnya memicu minat berbayar.

BACA JUGA:Rusak Pemandangan, Penataan Kabel Utilitas di Kota Palembang Jadi Salah Satu Prioritas

BACA JUGA:Teknologi Alpha, Bravia, dan Walkman Ada Di Smartphone Sony Xperia 1 VII

Fokus pada Gameplay: Tanpa narasi DEI yang dipaksakan, game ini mengandalkan mekanik unik dan open-world yang memikat.

Kesuksesan Pal World memalukan studio besar yang mengandalkan DEI sebagai tameng untuk menutupi kualitas rendah.

Problema Industri: Aktivis DEI vs. Kreator Bertalenta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber