Bengkel Resmi Sering ‘ Memaksa’ Konsumen ganti Sparepart Demi Capai Target Penjualan

banyak konsumen merasa bengkel resmi kerap merekomendasikan penggantian suku cadang --youtube fuse box moto

Seorang pengguna mengaku mengalami hal serupa, baik saat menggunakan motor Yamaha maupun Honda. Praktik ini kemudian menimbulkan kesan negatif bahwa bengkel resmi "tidak jujur". Namun benarkah demikian?

Faktanya, di balik rekomendasi penggantian suku cadang, terdapat tekanan target penjualan di dalam struktur manajemen bengkel resmi.

BACA JUGA:Jaga Kabin Tetap Bersih dan Nyaman, Tips Memilih Karpet Mobil yang Tepat untuk Keluarga

BACA JUGA:Begini Proses Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Tahun 2025

Berdasarkan pengakuan seorang mantan "orang dalam" dari salah satu brand otomotif besar, divisi servis juga memiliki target penjualan suku cadang.

Bahkan, para supervisor kerap menekan teknisi untuk mengejar target tersebut. Akibatnya, mekanik akan menyarankan penggantian komponen berdasarkan estimasi waktu pakai (base on time), bukan berdasarkan kondisi aktual suku cadang.

Tak jarang, konsumen menerima panggilan telepon, pesan singkat, atau WhatsApp dari pihak bengkel resmi yang mengingatkan untuk segera servis, meskipun kendaraan jarang digunakan dan belum mencapai kilometer batas servis.

Imbas dari praktik ini adalah menurunnya kepercayaan konsumen terhadap bengkel resmi.

BACA JUGA:Mobil Mogok Mendadak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

BACA JUGA:Wow! 59.770 Penumpang Dilayani KAI Divre III Palembang Selama 16 Hari Posko Lebaran

Meski begitu, penting bagi pengguna motor untuk tetap melakukan perawatan berkala. Ganti oli, periksa kampas rem, bersihkan throttle body, dan rawat CVT adalah langkah preventif agar kendaraan tetap nyaman dan aman dikendarai.

Namun, konsumen juga dituntut untuk lebih kritis dan cermat dalam menerima saran dari mekanik. Jangan ragu untuk bertanya, meminta penjelasan detail, atau bahkan menolak jika merasa penggantian tidak diperlukan.

Sumber: berbagai sumber