Baru Tau! Begini Cara Google Maps Mampu Menentukan Kemacetan Jalan

Meskipun sensor ini memberikan data yang cukup akurat, penggunaannya memiliki keterbatasan. Karena biaya pemasangan dan pemeliharaan yang tinggi, sensor umumnya hanya dipasang di ruas jalan utama.

Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak selalu mencakup jalan-jalan kecil atau jalur alternatif yang tidak memiliki sensor.

BACA JUGA:4 Tim yang Telah Memastikan Diri Mengamankan Tiket ke Piala Dunia 2026

BACA JUGA:Festival Cang Incang dan Tradisi Lebaran OKI Sukses Digelar

3. Sistem Crowdsourcing

Sejak tahun 2009, Google Maps mulai menggunakan metode crowdsourcing untuk meningkatkan akurasi data lalu lintas.

Dengan memanfaatkan informasi dari pengguna Android yang mengaktifkan GPS serta menjalankan Google Maps, sistem dapat mengukur kecepatan kendaraan secara real-time. Data yang dikirimkan ke server Google ini diproses secara anonim untuk menentukan kondisi lalu lintas terkini.

Keunggulan metode ini dibandingkan sensor lalu lintas adalah kecepatan dalam memperbarui informasi serta cakupan wilayah yang lebih luas.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Penyebab Keributan Berdarah di DA Club 41 Palembang

BACA JUGA:Ribuan Pemudik Padati Stasiun Martapura Selama Lebaran 2025

Dengan jutaan pengguna yang mengirimkan data secara simultan, sistem ini mampu memberikan gambaran kondisi jalan dengan lebih akurat.

Selain itu, metode ini juga menghindari kesalahan analisis, seperti menganggap kendaraan yang berhenti di tempat istirahat sebagai bagian dari kemacetan.

4. Pemrosesan Data Secara Real-Time

Keunggulan utama Google Maps dalam memberikan informasi lalu lintas adalah kemampuannya dalam mengolah data secara real-time. Dengan mengombinasikan berbagai sumber informasi, sistem dapat segera memperbarui kondisi jalan jika terjadi perubahan mendadak, seperti kecelakaan atau perbaikan jalan.

BACA JUGA:Warga Lorong CKS Palembang Dikejutkan Ular 3 Meter Dekat PAUD

Sumber: berbagai sumber