Kisruh AI & Hak Cipta! Studio Ghibli Beri Peringatan atau Cuma Hoaks?

Namun, meskipun AI bisa menghasilkan gambar yang menyerupai karya Studio Ghibli, banyak yang berpendapat bahwa hasilnya masih jauh dari sentuhan khas Hayao Miyazaki dan timnya.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah aspek emosional dan detail mendalam yang sulit ditiru oleh AI. Sementara ilustrasi Ghibli dibuat dengan penuh perasaan dan filosofi mendalam, AI masih bekerja berdasarkan pola dan data tanpa memahami makna di baliknya.

BACA JUGA:Willie Salim Diminta Minta Maaf Secara Adat, Kesultanan Palembang Belum Terima Komunikasi

BACA JUGA:Tren Ubah Foto Jadi Gaya Studio Ghibli Makin Mudah dengan ChatGPT

Hak Cipta dan Batasan Teknologi

Kasus ini juga kembali mengingatkan kita akan pentingnya hak cipta dalam dunia seni.

Studio Ghibli memang terkenal ketat dalam menjaga orisinalitas karya mereka, sehingga wajar jika banyak yang mengira mereka benar-benar melarang AI meniru gaya ilustrasi mereka.

Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari mereka terkait masalah ini. Di sisi lain, semakin berkembangnya AI dalam dunia seni memunculkan berbagai pertanyaan etis.

Apakah sah-sah saja menggunakan AI untuk meniru gaya ilustrator atau animator terkenal?.

BACA JUGA:Light Phone 3 Hadir dengan Pembaruan Signifikan: Layar OLED, Kamera, dan Dukungan 5G

BACA JUGA:Sekda Palembang Tinjau Kesiapan 14 Posko Lebaran untuk Arus Mudik

Sampai sejauh mana batasan penggunaannya agar tidak melanggar hak cipta?. Ini menjadi perdebatan panjang yang belum menemukan jawaban pasti.

Nah, kisruh soal Studio Ghibli dan AI ini menjadi pengingat bagi kita semua agar selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

Jangan langsung percaya sebelum ada konfirmasi dari sumber resmi. Selain itu, kita juga harus lebih bijak dalam menggunakan teknologi, termasuk AI dalam seni.

Kreativitas manusia tetap tak tergantikan, dan mungkin itulah yang membuat karya-karya Studio Ghibli tetap abadi di hati para penggemarnya.

Sumber: berbagai sumber