Dominasi Mobil Listrik China di Indonesia, Tren yang Kian Menguat

Penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia pada bulan Februari 2025 mencapai 5.766 unit. Angka ini mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 2.175 unit.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa permintaan kendaraan listrik di Indonesia semakin meningkat, seiring dengan semakin banyaknya pilihan yang tersedia di pasar.

Dominasi mobil listrik China di Indonesia tidak terjadi tanpa alasan. Salah satu faktor utama adalah harga yang kompetitif.

BACA JUGA:Pengadilan Negeri Palembang Terapkan Diversi pada Pelaku Anak Kasus Tawuran Maut Di Kuburan Cina

BACA JUGA:Lonjakan Pemudik di Terminal Bus Damri Jelang Lebaran 1446 H, Tarif Tetap Stabil

Merek-merek asal China menawarkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing dari Eropa, Jepang, atau Korea Selatan.

Dengan harga yang lebih bersaing, konsumen Indonesia lebih mudah untuk beralih ke kendaraan listrik tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi.

BYD M6 sudah menjadi mobil listrik yang paling banyak dipesan di Indonesia.--ilustrasi pribadi

Selain harga, faktor teknologi juga berperan besar dalam dominasi mobil listrik China. Pabrikan seperti BYD, Wuling, dan Chery telah mengembangkan teknologi baterai dan motor listrik yang efisien, memungkinkan mereka untuk menghadirkan kendaraan dengan jangkauan lebih jauh serta efisiensi daya yang lebih baik.

Bahkan, beberapa model yang tersedia di Indonesia sudah mengadopsi teknologi baterai canggih seperti lithium iron phosphate (LFP) yang lebih tahan lama dan lebih aman.

BACA JUGA:Lonjakan Pemudik di Terminal Bus Damri Jelang Lebaran 1446 H, Tarif Tetap Stabil

BACA JUGA:Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri Digelar 29 Maret 2025

Faktor lainnya adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik, terutama dari China.

Banyak produsen mobil listrik China yang telah berinvestasi di Indonesia, baik dalam bentuk pabrik perakitan maupun kerja sama dengan perusahaan lokal.

Dengan adanya insentif pajak dan kemudahan regulasi, merek-merek China lebih cepat berkembang dan memperluas jangkauan produknya di Indonesia.

Sumber: berbagai sumber