Mengulik Museum Al-Quran Al-Akbar: Destinasi Wisata Religi di Palembang

Mengulik Museum Al-Quran Al-Akbar: Destinasi Wisata Religi di Palembang--pinterest@mansour Zeidan
PALTV.CO.ID,- Museum Al-Quran Al-Akbar menjadi salah satu destinasi wisata religi unggulan di Palembang. Dikenal sebagai kitab suci terbesar di dunia, Museum ini menawarkan pengalaman spiritual yang unik bagi para pengunjung.
Mengenal Museum Al-Quran Al-Akbar
Museum Al-Quran Al-Akbar yang juga dikenal dengan nama Bayt Al-Quran Al-Akbar, merupakan tempat wisata religi yang menampilkan keindahan seni kaligrafi Islam dalam bentuk pahatan ayat suci di atas lembaran kayu tembesu.
Terletak di Jalan M. Amin Fauzi, Soak Bujang, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, museum ini berada di kawasan Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Bagikan 4.180 Paket Sembako Kepada Masyarakat
BACA JUGA:Biar Nggak Buram! 5 Cara Ampuh Bikin Status WhatsApp Tetap HD
Museum ini menampilkan Al-Quran berukuran raksasa dengan 30 juz yang dipahat pada 630 halaman kayu tembesu. Pembuatan ukiran ini menghabiskan sekitar 40 meter kubik kayu dengan biaya mencapai Rp 2 miliar.
Setiap lembar kayu memiliki ukuran 177 x 140 x 2,5 cm dengan ketebalan total mencapai 9 meter.
Sejarah Pendirian Museum
Berdasarkan buku Ensiklopedia Seni, Budaya, dan Pariwisata Kota Palembang karya Syarifuddin dkk., gagasan pendirian Museum Al-Quran Al-Akbar pertama kali muncul pada tahun 2002.
BACA JUGA:Valve Melarang Iklan Dalam Game: Pukulan Telak untuk Keserakahan Industri Game AAA
BACA JUGA:Aria Gen 2: Kacamata Pintar dengan Teknologi Canggih, Apa Saja Keunggulannya?
Ide ini dicetuskan oleh Ustaz Syofwatillah Mohzaib setelah menyelesaikan pemasangan kaligrafi dan ornamen Masjid Agung Palembang. Proses realisasi museum ini memakan waktu sekitar tujuh tahun hingga akhirnya diresmikan pada tahun 2008.
Latar Belakang Budaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: daily voyagers