Hutan: Paru-paru Bumi yang Harus Dijaga

Hutan: Paru-paru Bumi yang Harus Dijaga

Alam tercekik oleh polusi CO2--Foto : Freepik.com@freepik

PALTV.CO.ID - Hutan adalah salah satu aset alam yang paling berharga bagi kehidupan di Bumi. Dengan luas yang mencapai sekitar 31% dari total daratan dunia, Hutan memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.

Sebagai "paru-paru Bumi," hutan berfungsi menyerap karbon dioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2), yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di planet ini.

 

Manfaat Hutan bagi Kehidupan

Penghasil Oksigen: Hutan adalah produsen utama oksigen di dunia. Melalui proses fotosintesis, tumbuhan hijau di hutan menyerap CO2 dan melepaskan O2, yang kita butuhkan untuk bernapas.

Satu pohon dewasa dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan satu orang selama setahun.

BACA JUGA:Nikmati Momen Libur Dengan Suasana Asri Hutan Pinus

BACA JUGA:Komedi Seru di Hutan Amazon, Misi Tak Masuk Akal dan Budaya yang Bertabrakan


Gambar indah hutan dengan pohon-pohon hijau yang tinggi--Foto : Freepik/@Freepik.com

Regulator Iklim: Hutan membantu mengatur iklim global dengan menyerap CO2, salah satu gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Hutan tropis seperti Amazon sering disebut sebagai "penyerap karbon" yang efektif.

Keanekaragaman Hayati: Hutan adalah rumah bagi lebih dari 80% spesies darat, termasuk tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Keanekaragaman hayati yang tinggi ini sangat penting untuk ekosistem yang seimbang dan kesehatan bumi secara keseluruhan.

Sumber Mata Pencaharian: Jutaan orang di seluruh dunia menggantungkan hidupnya pada hutan. Dari kayu dan hasil hutan non-kayu hingga obat-obatan dan produk makanan, hutan menyediakan sumber daya yang sangat penting bagi ekonomi lokal dan global.

Sumber Air Bersih: Hutan berperan penting dalam siklus hidrologi dengan menjaga aliran air dan mengurangi risiko banjir serta erosi tanah. Pohon-pohon di hutan membantu menyerap dan menyimpan air hujan, yang kemudian dilepaskan perlahan ke sungai dan danau.

BACA JUGA:Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Tunggu Perubahan Status Lahan dari Kawasan Hutan Jadi HPL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber