Mobil Cina Tantang Dominasi Jepang, Honda-Nissan-Mitsubishi Lakukan Merger

Mobil Cina Tantang Dominasi Jepang, Honda-Nissan-Mitsubishi Lakukan Merger

Mobil Cina Tantang Dominasi Jepang, Honda-Nissan-Mitsubishi Lakukan Merger--Foto : fuse box

Sementara Mitsubishi, yang lebih kecil, menghadapi tantangan dalam memperluas pangsa pasar di tengah tren global menuju kendaraan listrik.

Merger ini juga dipicu oleh dominasi Tesla dan BYD di sektor EV global. Ketiga perusahaan Jepang ini merasa perlu untuk berinovasi dan mengejar ketertinggalan dalam teknologi kendaraan listrik, yang kini menjadi masa depan industri otomotif.

BACA JUGA:Xming Page One Memungkinkan TV Apapun Diproyeksikan ke DInding

BACA JUGA:Malam Tahun Baru Bebas Macet? Yuk, Atur Strategi Biar Momenmu Tetap Seru!

Efisiensi dan Penghematan Biaya Dengan merger ini, Honda, Nissan, dan Mitsubishi akan menggabungkan fasilitas produksi, sumber daya penelitian dan pengembangan (R&D), serta rantai pasokan.

Langkah ini diproyeksikan mampu menghemat miliaran dolar setiap tahunnya, sehingga memungkinkan mereka menawarkan produk dengan harga lebih kompetitif.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, ketiga perusahaan ini berencana membentuk perusahaan induk bersama yang akan bertanggung jawab atas strategi global dan pengembangan teknologi EV.

Honda akan memimpin pengembangan teknologi EV, Nissan fokus pada inovasi smart car, sementara Mitsubishi berperan dalam memperluas pasar di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Xming Page One Memungkinkan TV Apapun Diproyeksikan ke DInding

BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Siapkan Strategi Khusus Sambut Tahun Baru 2024-2025!

Investasi Besar-besaran Merger ini juga mencakup investasi senilai USD 58 miliar untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik generasi berikutnya, teknologi baterai solid-state, dan kendaraan otonom.

Jika berhasil, merger ini diprediksi akan mengubah peta industri otomotif global dan mempercepat transisi menuju kendaraan listrik.

Dampak bagi Indonesia Meski merger ini membawa harapan akan kembalinya Nissan secara utuh ke Indonesia, tujuan utama dari merger ini bukanlah memperkuat merek di Indonesia, melainkan menciptakan perusahaan baru yang lebih kompetitif di kancah global.

Hal ini mirip dengan merger Fiat Chrysler Automobiles dan PSA yang melahirkan Stellantis pada 2021.

BACA JUGA:Alarm Keamanan! Kriminalitas Palembang Meningkat, Ini Evaluasi Kapolrestabes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber