Australia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun: Big Tech Nilai Ini Tergesa-Gesa.

Australia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun: Big Tech Nilai Ini Tergesa-Gesa.--Freepik.com
TikTok, salah satu platform yang paling populer di kalangan anak muda, menyebut undang-undang ini sebagai tindakan tergesa-gesa yang dapat mendorong remaja ke "sudut gelap internet."
Dalam pernyataan resminya kepada Reuters, TikTok mengatakan, "Penting bagi pemerintah Australia untuk bekerja sama dengan industri untuk memperbaiki masalah yang ditimbulkan oleh proses yang terburu-buru ini.
BACA JUGA:Mitsubishi Xpander Hybrid, Akan Hadir di Tanah Air Tahun Depan ?
BACA JUGA:Wisata Tower Ampera Urung Dibuka Pada Tahun Baru 2025
Kami ingin menjaga remaja tetap aman sekaligus mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul dari undang-undang ini.
Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram, juga melontarkan kritik serupa. Menurut mereka, proses legislasi ini tidak cukup didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat.
undang-undang yang melarang akses media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.--Freepik.com
Dalam pernyataannya, Meta mengatakan, "Minggu lalu, komite Parlemen menyatakan bahwa hubungan sebab akibat antara media sosial dan kesehatan mental pemuda Australia tidak diketahui.
Namun, laporan komite Senat tiba-tiba menyimpulkan bahwa media sosial menyebabkan kerugian."
BACA JUGA:Mitsubishi Xpander Hybrid, Akan Hadir di Tanah Air Tahun Depan ?
BACA JUGA:Layanan Keimigrasian Tetap Optimal Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Snapchat melalui induknya, Snap, juga menyatakan keprihatinan serupa dan menyoroti banyaknya pertanyaan yang belum terjawab terkait implementasi undang-undang ini.
Respon Pemerintah Australia
Meski mendapat kritik tajam, pemerintah Australia tetap berkomitmen pada keputusan ini.
Mereka berpendapat bahwa undang-undang tersebut bertujuan melindungi anak-anak dari bahaya media sosial, seperti cyberbullying, kecanduan media sosial, dan dampak buruk terhadap kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber