Tesla Kehilangan Daya Tarik, Disinyalir Soal Harga

Tesla Kehilangan Daya Tarik, Disinyalir Soal Harga

Tesla Kehilangan Daya Tarik, Disinyalir Soal Harga-- Freepik.com

BACA JUGA: Waspada Narkoba dan Miras, Polsek Tanjung Raja Ajak Warga Jaga Keamanan Jelang Nataru

Selain faktor teknis, nama besar Tesla tak lepas dari pengaruh CEO-nya, Elon Musk.

Selama beberapa tahun terakhir, Musk kerap terlibat dalam berbagai kontroversi, seperti kebijakan Twitter yang memicu perdebatan. Hal ini turut memengaruhi persepsi publik terhadap Tesla.

“Orang kaya biasanya mempertimbangkan citra perusahaan sebelum membeli produk. Tingkah laku Elon Musk sering kali membuat orang enggan mendukung produknya,” ujar seorang konsultan pemasaran.

Kendala Layanan Purna Jual di Indonesia

BACA JUGA:Sering Dilakukan, Tapi Bahaya! Ini 5 Kebiasaan Pengemudi Mobil yang Harus Ditinggalkan

BACA JUGA: Waspada Narkoba dan Miras, Polsek Tanjung Raja Ajak Warga Jaga Keamanan Jelang Nataru

Ketiadaan dealer resmi dan jaringan layanan purna jual Tesla di Indonesia menjadi masalah lain yang tak bisa diabaikan.

Konsumen yang ingin melakukan perawatan atau perbaikan harus mengimpor suku cadang sendiri atau mengandalkan pihak ketiga, yang tentunya memakan biaya lebih besar.

Bagi banyak konsumen, ketersediaan layanan purna jual adalah faktor penting dalam memutuskan pembelian kendaraan. Tanpa hal ini, Tesla sulit bersaing dengan pabrikan lain yang memiliki jaringan lebih luas di Tanah Air.

Tesla Sulit Bersaing di Pasar Indonesia

BACA JUGA:Kenapa Tesla Tidak Laku di Indonesia? Ini Ulasannya

BACA JUGA:Jamur Shiitake Goreng yang Menggugah Selera

Meski Tesla masih menjadi simbol inovasi di dunia mobil listrik, popularitasnya di Indonesia terus menurun.

Kombinasi harga yang tinggi, fitur yang dinilai kurang memuaskan, ketergantungan pada layanan impor, serta kontroversi terkait Elon Musk membuat Tesla kehilangan daya tariknya di pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber