Mengapa Mobil Prancis Kurang Diminati di Indonesia?

Mengapa Mobil Prancis Kurang Diminati di Indonesia?

Mengapa Mobil Prancis Kurang Diminati di Indonesia?--youtube.com/@FUSE BOX MOTO


Merek Prancis yang Kurang Dikenal di Indonesia--youtube.com/@FUSE BOX MOTO

Selain masalah persepsi merek, faktor harga dan kemudahan perawatan juga menjadi hambatan. Banyak orang yang beranggapan bahwa mobil Prancis cenderung mahal dan sulit dirawat.

Meskipun beberapa model, seperti Renault Quid, dijual dengan harga yang cukup terjangkau (mulai dari Rp 100 juta), dan Citroen juga menawarkan mobil dengan harga yang bersaing, pandangan bahwa mobil Prancis lebih mahal dibandingkan dengan mobil Jepang tetap bertahan di benak konsumen.

BACA JUGA: Seru! Begini Aksi Ratusan Peserta SKB CPNS Saat Uji Wawancara

BACA JUGA:Peran Istri Sebagai Booster Suami, Rahasia Sederhana di Balik Kehangatan Rumah Tangga

Di sisi lain, keterbatasan jaringan dealer dan layanan purna jual juga menjadi masalah besar. Misalnya, Citroen hanya memiliki 21 dealer yang tersebar di 18 kota, sementara Renault memiliki 27 dealer di 17 kota, dan Peugeot hanya memiliki 12 dealer di 9 kota.

Jaringan yang terbatas membuat konsumen khawatir jika mereka membutuhkan perawatan atau suku cadang.

Bahkan, untuk suku cadang aftermarket, mobil Prancis dikenal lebih sulit ditemukan di Indonesia, sehingga konsumen harus mencari dari luar negeri, yang tentu saja memakan waktu dan biaya lebih.

Desain Mobil yang Unik tapi Kurang Diminati.

BACA JUGA:Inspiratif! Peresmian Perpustakaan Banyuasin Dorong Semangat Literasi

BACA JUGA:Pasca Jatuhnya Presiden Suriah, Mungkinkan Suriah Tidak Dianggap Teroris Lagi?.

Desain juga menjadi faktor penting dalam mempengaruhi daya tarik mobil. Mobil Prancis dikenal dengan desain yang cukup unik dan berbeda dari mobil Eropa lainnya.

Merek-merek seperti Peugeot dan Citroen memiliki desain yang mencolok, tetapi sering kali dianggap terlalu berbeda atau terlalu spesifik bagi sebagian konsumen Indonesia.

Sebagai contoh, Citroen C3 yang memiliki desain modern dan canggih, atau Peugeot 2008 yang tampil sporty dan elegan, masih kurang diminati dibandingkan dengan mobil Jepang atau Jerman yang lebih konvensional.

Meskipun begitu, desain adalah masalah selera, dan beberapa orang justru menyukai desain yang berbeda ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber