Serangan Terbaru Israel Menewaskan 30 Warga Palestina di Gaza

PALTV.CO.ID,- Pada Senin, 4 November 2024, serangan udara Israel di Jalur Gaza mengakibatkan setidaknya 30 korban jiwa. Menurut laporan tim medis Palestina dan berbagai sumber berita di Gaza pada Selasa, 5 November 2024.

Israel meningkatkan pengepungan di wilayah utara Gaza. Serangan ini menargetkan beberapa area, termasuk Kota Beit Lahiya di Gaza utara.

Di mana rumah-rumah warga dilaporkan terkena dampak langsung dari serangan udara yang diluncurkan oleh militer Israel.

Kantor berita WAFA dan sejumlah media yang berafiliasi dengan Hamas menyatakan bahwa serangan Israel telah berlangsung sejak awal Oktober 2024.

BACA JUGA:CEO Holiday Angkasa Wisata Berikan Gratis Ziarah Hudaibiyah untuk 433 Jemaah Umrah Akbar 1446 Hijriah

BACA JUGA:One UI 7: Transformasi Besar Samsung dengan Desain Baru, Fitur AI, dan Peningkatan Keamanan di Android 15

Intensitasnya terus meningkat hingga menyebabkan puluhan korban jiwa di berbagai lokasi pada awal November.

Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa korban tewas pada 4 November 2024 mencapai 30 orang, termasuk korban di kota-kota seperti Al-Zawayda, Gaza City, dan Deir Al-Balah yang terkena dampak dari serangan-serangan berbeda pada hari yang sama.

Alasan Israel dan Pengepungan di Gaza Utara

Israel menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan menghancurkan infrastruktur Hamas di wilayah utara Gaza, termasuk daerah Jabalia dan kota-kota lain yang diduga menjadi lokasi persembunyian anggota Hamas.

BACA JUGA:Pemkot Palembang Akan Tingkatkan Kualitas Wisata di Tahun 2025

BACA JUGA:Hyundai All New Santa Fe Hybrid: SUV Modern yang Hemat Bahan Bakar dan Ramah Lingkungan

beberapa hari terakhir, militer Israel juga menempatkan sejumlah senjata dan alat peledak di daerah selatan Rafah, dengan dalih bahwa mereka perlu menghancurkan fasilitas yang terkait dengan Hamas untuk mengurangi potensi serangan dari wilayah Gaza.

Pihak Israel juga memberikan peringatan kepada warga Palestina di Gaza untuk mengungsi dari dua kota besar di wilayah utara, serta dari satu kamp pengungsi besar, dengan alasan menciptakan zona penyangga atau "buffer zone.

Sumber: berbagai sumber