Keunikan Jengkol, Makanan Umum Indonesia yang Kontroversial

Keunikan Jengkol, Makanan Umum Indonesia yang Kontroversial

Jengkol yang kontroversial.--pixabay.com/andryhariana

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Indonesia memang kaya akan berbagai makanan khas dan unik, tak terkecuali Jengkol. Jengkol (Archidendron pauciflorum) merupakan jenis makanan yang memiliki rasa yang khas dan sangat digemari oleh masyarakat. 

Namun, jengkol memiliki kontroversi tersendiri karena baunya yang menyengat dan efek samping yang bisa terjadi setelah dikonsumsi.

Pada artikel kali ini, kita akan melihat manfaat dan keunikan jengkol serta menemukan beberapa fakta menarik tentang makanan kontroversial ini.

Jengkol, juga dikenal sebagai sejenis kacang-kacangan asli Asia Tenggara. Pohon jengkol tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar.

BACA JUGA:Tahukah Kamu bahwa Umbut Kelapa Bukan Hanya Cemilan, Tapi Juga Bahan Makanan Mahal

BACA JUGA:Membongkar Jalan Menuju Kekayaan di Usia Muda dengan Penghasilan UMR

Biji jengkol biasa dimakan dan bisa disajikan dalam berbagai makanan seperti sambal jengkol, bisa juga dimasak dengan tumisan bawang dan cabai.

Atau semur jengkol dengan menggunakan santan, bisa juga dimakan dengan mentah dan rebus untuk tambahan lalapan. Meskipun jengkol memiliki bau yang tak sedap, banyak orang yang menyukai rasanya yang unik dan enak.

Salah satu keistimewaan jengkol adalah kandungan gizinya.meski ukurannya kecil dan tidak terlalu besar mengandung serat, protein, dan zat besi.

Serat yang ada di jengkol meningkatkan pencernaan dan mencegah sembelit. Protein yang dikandungnya merupakan sumber asam amino esensial bagi tubuh. Sementara itu, zat besi mendorong pembentukan sel darah merah dan meningkatkan energi.

BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah, Ini Waktu Terbaik untuk Bersihkan Wajah

BACA JUGA:Susah Perpindahan Transmisi Gigi Mobil, Tanda-tanda Bahwa Kopling Mobil Mengalami Masalah

Selain kaya nutrisi, Jengkol juga memiliki manfaat kesehatan lainnya. Jengkol mengandung bahan aktif yang disebut flavonoid, yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi.

Senyawa ini melindungi tubuh dari radikal bebas dan peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jengkol secara rutin dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan tulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jengkol memiliki kontroversi tersendiri karena baunya