Krisis Regulasi Emisi CO2, Produsen Mobil Eropa Dihadapkan pada Ancaman Denda Besar

Krisis Regulasi Emisi CO2, Produsen Mobil Eropa Dihadapkan pada Ancaman Denda Besar

Krisis Regulasi Emisi CO2, Produsen Mobil Eropa Dihadapkan pada Ancaman Denda Besar--ilustrasi pribadi

PALTV.CO.ID - Batas emisi CO2 untuk kendaraan baru di Uni Eropa akan turun menjadi 93,6 gram per kilometer (g/km), turun 15% dari baseline 2021 sebesar 110,1 g/km.

Target Batas emisi CO2  ini merupakan bagian dari upaya besar Eropa untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2050.

Produsen mobil yang gagal mencapai batas ini akan dikenakan denda besar, dan para pemimpin industri otomotif sudah merasakan tekanan yang semakin meningkat.

Rico Luman, seorang ekonom senior sektor transportasi dan logistik di ING Bank, mengatakan bahwa besarnya denda yang mengancam produsen mobil sangat signifikan.

BACA JUGA: Edukasi Perawatan Kulit Melalui Seminar Kecantikan Bersama Natur–E

BACA JUGA:Microsoft Copilot AI Tambah Canggih dengan Vision, Voice, dan Daily!

Bahkan, Luman memperingatkan bahwa denda dapat mencapai jutaan euro tergantung pada skala produksi masing-masing produsen.

CEO Renault, Luca de Meo, baru-baru ini memperingatkan bahwa jika penjualan kendaraan listrik tetap stagnan seperti saat ini, industri otomotif Eropa bisa menghadapi denda sebesar 15 miliar euro atau sekitar 16,5 miliar dolar AS.

Bahkan, produsen mobil mungkin harus menghentikan produksi lebih dari 2,5 juta kendaraan jika tidak ada peningkatan dalam penjualan kendaraan listrik.

Ini jelas menjadi perhatian serius bagi para pelaku industri otomotif, karena selain ancaman denda, mereka juga dihadapkan pada penurunan penjualan yang belum pulih dari masa sebelum pandemi.

BACA JUGA:7 Kelebihan Mobil Eropa yang Membuatnya Unggul di Pasar Otomotif

BACA JUGA:Xpander BR-V Minder Disenggol Ini! TIGGO 8 Termurah Cuma 300 Jutaan!

Sementara itu, Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi saat ini yang dinilai tidak mendukung transisi menuju nol emisi.

Mereka juga menyoroti kesulitan yang dihadapi industri dalam mencapai target pengurangan emisi CO2 yang ditetapkan untuk tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber