Ribuan Warga Gaza Terancam Kematian Saat Musim Dingin Ekstrem Ditengah Gempuran Israel

Saat ini, banyak keluarga yang bahkan terpaksa membakar furnitur kayu untuk memasak atau sekadar menghangatkan diri, mengingat kelangkaan bahan bakar dan sumber daya lainnya yang semakin parah.

Blokade yang terus berlanjut selama hampir satu tahun, ditambah dengan intensitas konflik, telah membuat Gaza kekurangan segalanya, termasuk bahan-bahan dasar untuk kebutuhan sehari-hari.

Kondisi Pengungsi yang Kian Memburuk

BACA JUGA:Achmad Khadafi Dilantik Menjadi Anggota DPRD Sumsel, Bakal Sejahterakan Petani Banyuasin

BACA JUGA:Hadiri Deklarasi Pilkada Damai, Fitri-Nandri Minta Pendukung Tetap Kondusif

Pada hari yang sama, hujan deras mengguyur wilayah Gaza, menyebabkan banjir di tenda-tenda pengungsi yang hanya terbuat dari kain dan nilon.

Hampir dua juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi menghadapi situasi yang sangat sulit, terutama menjelang datangnya musim dingin.

Kehidupan di kamp-kamp pengungsi semakin terpuruk, di mana fasilitas dasar seperti sanitasi, makanan, dan tempat tinggal yang layak sangat terbatas.

potensi bencana kemanusiaan yang mengancam ribuan warga di Jalur Gaza bagian utara selama musim [email protected]

Situasi ini semakin menambah keprihatinan akan kondisi kemanusiaan di Gaza.

BACA JUGA: Luar biasa, 435 Jamaah Umroh Holiday Angkasa Wisata Nikmati Perjalanan Umroh Seperti Haji

BACA JUGA: Resmi Dilantik, Anggota DPRD Sumsel Periode 2024-2029 Siap Wujudkan Aspirasi Rakyat

Blokade dan serangan militer Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 membuat kehidupan warga sipil di Gaza semakin tak menentu.

Meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangannya tanpa henti.

Korban Jiwa dan Krisis Kemanusiaan

Sumber: berbagai sumber