Waspada ‘Phishing’ Mengatasnamakan BSSN dengan Dalih Ransomware

Waspada ‘Phishing’ Mengatasnamakan BSSN dengan Dalih Ransomware

Waspada ‘Phishing’ Mengatasnamakan BSSN dengan Dalih Ransomware --Foto : Freepik.com@freepik

PALTV.CO.ID - Dalam beberapa bulan terakhir, kasus phishing yang mengatasnamakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan dalih ransomware semakin marak terjadi.

Phishing adalah salah satu metode serangan siber di mana pelaku mencoba untuk menipu target agar memberikan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya.

Dalam kasus ini, para pelaku menggunakan nama BSSN untuk memberikan kesan resmi dan menakut-nakuti korban dengan ancaman ransomware.

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk memulihkan akses data tersebut.

BACA JUGA:Bank Digital dan Kerentanan Industri Keuangan Indonesia Terhadap Serangan Siber

BACA JUGA:Sebar Video dan Foto Asusila Pacar, Pria Asal Tangerang Ditangkap Petugas Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel


Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk memulihkan akses data tersebut.--Foto : Freepik.com@freepik

Serangan ransomware telah menjadi ancaman serius di seluruh dunia, dan para penjahat siber terus mengembangkan teknik baru untuk menipu dan mengeksploitasi korbannya.

Menggunakan nama lembaga pemerintah seperti BSSN adalah salah satu cara yang mereka gunakan untuk meningkatkan kredibilitas dan efektivitas serangan mereka.

Modus operandi phishing yang mengatasnamakan BSSN ini biasanya dimulai dengan email atau pesan teks yang tampak resmi. Pesan tersebut sering kali mengandung logo BSSN, bahasa yang formal, dan peringatan mengenai ancaman ransomware yang diklaim telah terdeteksi pada sistem komputer korban.

Pesan tersebut kemudian meminta korban untuk mengklik tautan atau mengunduh lampiran untuk mengatasi masalah tersebut. Saat korban mengikuti instruksi ini, mereka diarahkan ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi atau menginfeksi komputer mereka dengan malware.

BACA JUGA:Meniti Keamanan Digital, Ancaman Serangan Siber di Era Indonesia yang Terhubung

BACA JUGA:Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel Tangkap Pelaku Promosi Judi Online, Dua Masih Dibawah Umur

Salah satu contoh kasus terjadi ketika seorang pengguna menerima email yang mengklaim berasal dari BSSN. Email tersebut menyatakan bahwa sistem komputer pengguna telah terinfeksi ransomware dan meminta mereka untuk mengklik tautan untuk mengunduh alat dekripsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber