Permintaan iPhone 16 Lemah Berimbas Pada Saham Apple Menjadi Turun

Permintaan iPhone 16 Lemah Berimbas Pada  Saham Apple  Menjadi Turun

Permintaan iPhone 16 Lemah Berimbas Pada Saham Apple Menjadi Turun--Freepik.com

BACA JUGA:Inflasi Bakal Terkerek 3,5 Persen, Jika Pemerintah Batasi BBM Bersubsidi

BACA JUGA:Pencegahan Penyebaran Cacar Monyet: Ini Panduan Menggunakan SATUSEHAT Health Pass

Analis tersebut menyatakan bahwa waktu pengiriman yang lebih singkat kali ini kemungkinan karena Apple telah mengatasi masalah pasokan yang mereka hadapi tahun lalu.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai penurunan permintaan awal untuk iPhone 16 Pro, beberapa analis tetap optimis.

Gil Luria dari D.A. Davidson mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir jika pre-order awal tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Menurutnya, fitur AI yang akan diluncurkan secara bertahap dalam waktu 12 hingga 18 bulan ke depan akan menjadi pendorong utama untuk siklus peningkatan iPhone berikutnya.

BACA JUGA:Kawasaki Luncurkan ATV Brute Force 750 di Indonesia

BACA JUGA: Bawaslu Sumsel Ajak Pemilih Muda Untuk Berperan Aktif Awasi Pemilu 2024

Dengan peluncuran fitur-fitur baru yang bertahap dan siklus peningkatan yang diharapkan terjadi dalam satu hingga dua tahun ke depan, para analis percaya bahwa Apple masih memiliki peluang besar untuk terus mendominasi pasar.

Namun, untuk saat ini, investor tampaknya bereaksi hati-hati terhadap penurunan permintaan awal dan periode pengiriman yang lebih singkat.

Penurunan harga saham Apple ini menunjukkan sentimen yang hati-hati di pasar.

Meskipun perusahaan masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan dalam jangka panjang dengan memperkuat teknologi AI yang menjadi salah satu nilai jual utama iPhone 16.

BACA JUGA:Tahun Depan Bank Wajib Bayar Premi Rekonstruksi ke LPS

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasannya, Mitsubishi Triton Varian Athlete Tidak Dijual di Indonesia

Kombinasi antara inovasi teknologi dan perbaikan rantai pasok akan menjadi kunci bagi Apple untuk mempertahankan posisinya di puncak industri teknologi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber