Hujan Meteor Perseid 2024, Puncaknya Akhir Pekan Ini

Komet ini ditemukan oleh astronom Lewis Swift dan Horace Tuttle pada tahun 1862 dan memiliki inti berukuran 26 km.

BACA JUGA:Aturan Restrukturisasi KUR Akan Segera Terbit, Pemerintah Indonesia Persiapkan Langkah Baru

BACA JUGA:Penawaran Spesial Beli Wuling Hanya dengan Rp8 Juta Khusus HUT RI Ke-79

Bagaimana cara melihat hujan meteor Perseid?

Hujan meteor Perseid dapat dilihat dari mana saja di belahan bumi utara. Untuk melihat tontonan langit ini, Anda harus mencari lokasi yang jauh dari kota, karena lampu kota dan polusi udara dapat menghalangi pandangan.

Jika Anda tidak dapat menemukan lokasi, Anda dapat mencoba peta polusi cahaya interaktif di lightpollutionmap.info atau darksitefinder.com/maps/world.html.

Mereka yang tidak dapat melihat hujan meteor Perseid secara langsung dapat menonton liputan langsung di saluran YouTube berikut: astrofisikawan Gianluca Masi di saluran Virtual Telescope Project menawarkan streaming langsung hujan meteor yang sangat dinanti-nantikan.

BACA JUGA:Isi Ulang Baterai Hanya 9 Menit, Samsung Luncurkan Baterai EV Solid-State yang Berdaya 600 Mil

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Ikuti Acara Pengukuhan Organisasi Profesi Analis Hukum

Hujan meteor Perseid juga dikenal luas karena bola api atau ledakan warna dan cahayanya yang luar biasa.--instagram.com/@iskenderuntube

Di India, hujan meteor Perseid juga bisa dinikmati dalam kondisi yang sama. Hujan meteor Perseid dapat dilihat dalam kondisi yang sama di India.

Komentar Pak Wayan menjelaskan: 

Bahwa hujan meteor Perseid, yang puncaknya akan terjadi akhir pekan ini, berasal dari serpihan komet Swift-Tuttle yang melintas mendekati Matahari.

Ketika Bumi melewati jalur orbit komet tersebut, serpihan-serpihan itu terbakar saat memasuki atmosfer, menciptakan cahaya terang yang kita lihat sebagai meteor.

BACA JUGA:Aturan Restrukturisasi KUR Akan Segera Terbit, Pemerintah Indonesia Persiapkan Langkah Baru

Sumber: berbagai sumber