Terungkap! Kebanyakan Jemaah Haji Yang Meninggal Ternyata Tidak Memiliki Visa Haji
Terungkap! Kebanyakan Jemaah Haji Yang Meninggal Ternyata Tidak Memiliki Visa Haji--ig.com/@ makkah_madinah
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, sebanyak 80 persen jemaah haji yang meninggal pada musim haji tahun ini ternyata tidak memiliki visa haji yang sah.
Dari total 1.301 jemaah yang wafat, 1.079 di antaranya diduga melakukan perjalanan ke Arab Saudi tanpa menggunakan visa haji resmi dari agen perjalanan mereka.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahd al-Jalajel, menjelaskan bahwa banyak dari jemaah yang tidak sah ini telah berjalan jauh di bawah terik matahari yang ekstrem. "Kami menangani banyak kasus akibat serangan panas," ujarnya seperti dikutip Al Arabiya pada Senin, 24 Juni 2024.
Meski demikian, lanjut Fahd, para jemaah tersebut tetap diperlakukan dengan layak. Identitas mereka telah diverifikasi dan mereka dimakamkan dengan hormat di Makkah.
Fahd menyatakan bahwa pemerintah Saudi telah menyediakan sekitar 1,3 juta layanan medis untuk mencegah jemaah haji dari terkena stres panas dan penyakit lainnya. Selain itu, pihak berwenang juga memberikan lebih dari 465.000 layanan medis, termasuk kepada 141.000 jemaah yang tidak memiliki izin haji.
Kolonel Talal Al-Shalhoub, juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, menyebutkan bahwa beberapa agen perjalanan dari negara-negara sahabat telah menipu para jemaah dengan memberikan visa yang tidak dimaksudkan untuk haji.
Agen-agen tersebut juga mendorong mereka untuk melanggar peraturan dengan tinggal di Makkah dua bulan sebelum musim haji dimulai.
“Kementerian telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kampanye kesadaran melalui media mengenai bahaya melakukan haji tanpa izin serta menerapkan hukuman yang tegas bagi pelanggar,” ungkap Talal seperti dikutip oleh Saudi Gazette.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelontorkan 300 Paket dalam Operasi Beras Murah dan Minyak Goreng Gratis
"Izin haji bukan hanya sekadar kartu akses, tetapi alat penting yang memfasilitasi pengelolaan jemaah dan memberikan layanan medis yang diperlukan dengan segera,” lanjut Talal.
Tidak adanya izin haji, katanya, menimbulkan tantangan dalam memberikan layanan dan perawatan kesehatan bagi para pelanggar.
Talal juga mengonfirmasi bahwa rencana penanganan musim haji tahun 2024 berjalan dengan sukses. “Rencana ini telah disiapkan jauh sebelumnya, sesuai dengan arahan dari kepemimpinan yang bijaksana dan di bawah pengawasan terus menerus dari Menteri Dalam Negeri dan Ketua Komite Tertinggi Haji, Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif,” jelasnya.
Keberhasilan langkah-langkah keamanan ini, tambah Talal, merupakan bukti dari upaya terkoordinasi antara berbagai lembaga keamanan, militer, dan pemerintah. Upaya ini bertujuan memastikan jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya dengan aman, damai, dan nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber