Kementerian Kominfo Tegaskan Situs Elaelo Bukan Buatan Pemerintah

BACA JUGA:Pengguna KA di Divre III Palembang Selama Libur Hari Raya Idul Adha 1445 H Mencapai 107%

Perbincangan tentang Elaelo muncul bersamaan dengan isu ancaman pemblokiran X/Twitter oleh Kominfo. Sebelumnya diberitakan bahwa Kominfo mengancam akan memblokir X karena platform tersebut mengubah kebijakan konten dewasa, mengizinkan konten dewasa atau pornografi beredar. Kominfo menyatakan telah mengirimkan surat peringatan kepada manajemen Twitter.

"Kami akan memblokir platform tersebut jika menyiarkan konten pornografi," ujar Menteri Kominfo, Budi Arie kepada Reuters, seperti dikutip KompasTekno pada Selasa (18/6/2024).

Menurut Budi, kebijakan baru X melanggar hukum di Indonesia, khususnya Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Pembatasan platform yang memperbolehkan konten pornografi juga diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Namun, Budi tidak menyebutkan batas waktu yang diberikan kepada X/Twitter.

BACA JUGA: Heboh, Sosok Mayat Mr X Laki-Laki Ditemukan di Sungai Musi Dalam Keadaan Kaki Kanan Terikat Rantai

Dalam konteks ini, munculnya situs Elaelo semakin menambah keruh suasana. Banyak yang berspekulasi bahwa situs ini mungkin merupakan reaksi terhadap ancaman pemblokiran X, meskipun bukti konkret mengenai hal ini belum ada.

Kominfo sendiri tampaknya berusaha menjaga jarak dari kontroversi ini dengan menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pengembangan situs Elaelo.

Spekulasi dan kebingungan ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas dari pihak-pihak terkait. Di tengah kebingungan ini, warganet terus mencari jawaban tentang siapa yang berada di balik Elaelo dan apa tujuan sebenarnya dari situs tersebut. Sementara itu, Kominfo terus memantau perkembangan situasi terkait kebijakan konten dewasa di X dan potensi dampaknya terhadap pengguna di Indonesia.

Sumber: berbagai sumber