3 Faktor Harga Jual Kembali Mobil Listrik di Indonesia Anjlok

3 Faktor Harga Jual Kembali Mobil Listrik di Indonesia Anjlok

3 Faktor Harga Jual Kembali Mobil Listrik di Indonesia Anjlok--Istimewa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pasar mobil listrik di Indonesia sedang berkembang pesat. Berbagai pabrikan terkenal seperti Hyundai dan Wuling berlomba-lomba meluncurkan model baru yang menarik perhatian konsumen.

Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV menjadi contoh nyata dari mobil listrik yang mendapatkan respons positif dari pasar. Namun, di balik tren positif ini, muncul masalah yang kerap dikeluhkan para pemilik mobil listrik: harga jual kembali yang anjlok.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anjloknya harga jual kembali mobil listrik di Indonesia. Dua penyebab utamanya adalah mahalnya harga baterai dan kesulitan dalam perawatan. Artikel ini akan membahas tiga faktor tersebut secara lebih mendalam.

Mahal dan Sulitnya Penggantian Baterai

BACA JUGA:Timsus Macan Komering Grebek Lokasi Sarang Narkoba di Desa Mangunjaya SP Padang OKI

Salah satu penyebab utama turunnya harga jual kembali mobil listrik adalah mahalnya harga baterai. Baterai adalah komponen vital dalam mobil listrik, namun setiap baterai memiliki usia pakai yang terbatas.

Meskipun pabrikan biasanya memberikan garansi hingga 8 tahun, setelah masa garansi habis, biaya penggantian baterai menjadi tanggung jawab pemilik mobil.

Di Indonesia, harga baterai untuk mobil listrik masih sangat mahal. Misalnya, harga baterai untuk mobil listrik kecil seperti Wuling Air EV bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Angka ini hampir setara dengan harga mobil itu sendiri, membuat biaya penggantian baterai menjadi beban finansial yang berat bagi pemilik. Selain itu, ketersediaan baterai di Indonesia masih terbatas. Ini menyebabkan proses penggantian baterai menjadi lebih rumit dan mahal, karena pemilik mobil harus menunggu lebih lama dan membayar lebih untuk mendapatkan baterai pengganti.

BACA JUGA:Curanmor di Palembang: Gandakan Kunci Kontak, Hendri Bawa Kabur Sepeda Motor Kenalannya

Ketidakpastian mengenai biaya penggantian baterai di masa depan juga menjadi alasan utama mengapa banyak konsumen ragu untuk membeli mobil listrik, terutama mobil listrik bekas.

Konsumen khawatir bahwa mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk mengganti baterai yang sudah usang atau rusak. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap mobil listrik bekas menurun drastis, yang pada akhirnya berdampak pada harga jual kembali yang anjlok.

Tantangan dalam Perawatan Mobil Listrik

Selain masalah baterai, perawatan mobil listrik di Indonesia juga masih menjadi tantangan besar. Hingga saat ini, masih sangat sedikit mekanik yang ahli dalam menangani mobil listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber