Kebiasaan Pengguna Mobil Listrik di Indonesia, Nyaman Mengisi Daya di Rumah

Kebiasaan Pengguna Mobil Listrik di Indonesia, Nyaman Mengisi Daya di Rumah

Kebiasaan Pengguna Mobil Listrik di Indonesia, Nyaman Mengisi Daya di Rumah--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pertumbuhan penggunaan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan kendaraan ramah lingkungan ini mengalami lonjakan sebesar 237 persen sepanjang tahun 2023.

Kendati demikian, mayoritas pengguna mobil listrik masih lebih nyaman mengisi daya di rumah daripada menggunakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang hanya dijadikan pilihan ketika keadaan mendesak.

Temuan ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh Populix, sebuah perusahaan riset pasar, yang melibatkan 350 pengguna kendaraan listrik di wilayah Jabodetabek, Makassar, Bandung, Surabaya, dan Medan.

BACA JUGA:Balita Terpeleset dan Tenggelam Saat Jaring Ikan Bersama Kakak di Lubuklinggau Berhasil Ditemukan Tim SAR

Penelitian yang berlangsung dari 15 hingga 25 Maret 2024 ini menunjukkan bahwa lokasi pengisian daya yang paling sering digunakan oleh para pengguna mobil listrik adalah di rumah.

Hal ini karena rumah dianggap sebagai tempat yang paling konsisten, nyaman, dan aman untuk mengisi daya kendaraan listrik mereka.

CEO & Co-Founder Populix, Timothy Astandu, mengungkapkan bahwa 59 persen responden memilih rumah sebagai lokasi pengisian daya yang paling nyaman.

Sebanyak 16 persen memanfaatkan layanan home charging, sementara hanya 15 persen yang menggunakan SPKLU. Sisanya, para pemilik mobil listrik memilih stasiun pengisian daya milik merek mobil mereka sendiri.

BACA JUGA:Ikuti Fit and Proper Test, Heri Amalindo Optimis Raih Rekomendasi Balon Gubernur Sumsel dari PDI-Perjuangan

Alasan utama di balik preferensi ini adalah karena sebaran SPKLU yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini membuat banyak pengguna mobil listrik enggan menggunakan kendaraan mereka untuk perjalanan jarak jauh karena khawatir tidak menemukan SPKLU di sepanjang perjalanan.

Mereka takut kehabisan daya di tengah jalan karena tidak ada SPKLU yang tersedia di dekat mereka. Kekhawatiran ini diperparah oleh layanan aftersales dari merek mobil yang belum optimal.

Selain itu, fasilitas Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk pengguna roda dua juga menunjukkan penggunaan yang rendah.

Hanya 42 persen responden yang memanfaatkan SPBKLU umum, sementara 78 persen lebih memilih menggunakan SPBKLU resmi dari merek mereka. Sebanyak 41 persen responden lainnya memanfaatkan minimarket sebagai lokasi pengisian daya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber