Orangtua Wajib Tahu! Pengaruh Game dan E-Sports terhadap Perkembangan Anak dan Remaja
Orangtua Wajib Tahu! Pengaruh Game dan E-Sports terhadap Perkembangan Anak dan Remaja-freepik-freepik
Orangtua Wajib Tahu! Pengaruh Game dan E-Sports terhadap Perkembangan Anak dan Remaja-freepik-freepik
Pengaruh Negatif Game dan E-Sports
1. Kecanduan dan Kesehatan Mental
Salah satu kekhawatiran terbesar tentang game dan e-sports adalah potensi kecanduan. Bermain game secara berlebihan dapat menyebabkan kecanduan yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik anak.
Gejala kecanduan game bisa termasuk mengabaikan tanggung jawab, penurunan prestasi akademik, gangguan tidur, dan isolasi sosial. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal "American Journal of Psychiatry", sekitar 3-4% gamer mungkin mengalami kecanduan game.
2. Paparan Konten Kekerasan
Beberapa game mengandung konten kekerasan yang dapat mempengaruhi perilaku anak dan remaja. Studi menunjukkan bahwa paparan berulang terhadap kekerasan dalam game dapat menyebabkan peningkatan agresi dan desensitisasi terhadap kekerasan di dunia nyata.
Orang tua perlu berhati-hati dalam memilih game yang sesuai untuk usia anak mereka. The American Psychological Association mencatat bahwa ada hubungan antara game kekerasan dan peningkatan perilaku agresif.
3. Gangguan Kesehatan Fisik
Duduk dalam waktu lama bermain game dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik seperti obesitas, sakit punggung, dan sindrom carpal tunnel. Kurangnya aktivitas fisik juga bisa berdampak negatif pada perkembangan fisik anak dan remaja. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar juga mungkin mengalami masalah penglihatan, seperti ketegangan mata digital.
Orangtua Wajib Tahu! Pengaruh Game dan E-Sports terhadap Perkembangan Anak dan Remaja-freepik-freepik
4. Pengaruh Terhadap Pendidikan
Waktu yang dihabiskan untuk bermain game bisa mengganggu waktu belajar dan tanggung jawab akademik. Anak-anak dan remaja yang kecanduan game mungkin mengalami penurunan prestasi akademik karena mereka lebih fokus pada bermain game daripada belajar atau menyelesaikan tugas sekolah.
Sebuah studi dari Journal of Youth and Adolescence menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari dua jam per hari bermain game memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu bermain game.
Panduan bagi Orang Tua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber