Benteng Somba Opu Gowa: Profil, Sejarah, dan Daya Tarik Wisatanya

BACA JUGA:Tips Mengatasi Kaca Mobil Berembun Saat Hujan, Mudah dan Praktis!

Benteng dengan luas total 1.500 hektar dan memanjang 2 kilometer dari barat ke timur.

Memiliki dinding yang tingginya 2 meter, tetapi dulu mencapai 7-8 meter dengan ketebalan 3,6 meter. Benteng Somba Opu sekarang berada dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hasil zonasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar tahun 2014, luas Benteng Somba Opu adalah 113.590 m² dengan posisi astronomis di antara dua sungai, yaitu Sungai Balang Baru dan Sungai Je'neberang. Benteng ini secara administratif berada di Kelurahan Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Struktur benteng ini terdiri dari bata berbagai ukuran, batu padas, dan tanah isian yang tidak teratur. Ketebalan dinding bervariasi dari 3,66 - 4,10 m hingga 10,3 - 10,5 m. Pintu utama benteng ada dua, masing-masing di sisi barat dan selatan dengan ukuran lebar 4,5 m dan tinggi 4 m.

BACA JUGA:Mocaf, Inovasi Tepung Ketela Pohon yang Mengubah Pandangan Terhadap Singkong

Selain menjadi situs sejarah, Benteng Somba Opu kini juga dikenal sebagai destinasi wisata dengan tiga daya tarik utama: benteng, rumah adat, dan museum.

Benteng

Benteng ini menarik banyak wisatawan karena merupakan saksi sejarah perlawanan Kerajaan Gowa-Tallo. Pengunjung dapat melihat langsung bentuk fisik benteng yang masih kokoh hingga sekarang. Ilmuwan William Wallace pernah menyebut benteng ini sebagai salah satu benteng terkuat di Nusantara yang terbuat dari susunan batu bata.

Rumah Adat

Pengunjung juga bisa melihat berbagai rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar yang berada tak jauh dari benteng. Replika rumah-rumah ini memiliki atap yang khas memanjang ke atas dan sering digunakan untuk kegiatan organisasi.

BACA JUGA:Toyota Akan Terus Mengembangkan Mobil Berbahan Bakar Gas Hingga ICE Dilarang

Museum

Museum di Benteng Somba Opu didedikasikan untuk Karaeng Patingalloang dan berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

Koleksi museum ini antara lain mata tombak, paku, keramik, mata uang, fragmen tungku, mata kali, peluru, dan meriam sepanjang 9 meter dengan berat sekitar 9.500 kilogram.*

Sumber: berbagai sumber