Pesona Sungai Tukad Badung di Jantung Kota Denpasar

Pesona Sungai Tukad Badung di Jantung Kota Denpasar

Pesona Sungai Tukad Badung di Jantung Kota Denpasar--Foto : indonesia.go.id/Antara/Wira Suryantala

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sungai Tukad Badung, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai aliran air, kini telah berubah menjadi daya tarik wisata yang menarik.

Kawasan sekitar Jalan Gajah Mada di Kota Denpasar, yang telah lama menjadi pusat bisnis dan perdagangan sibuk di Provinsi Bali, telah mengalami transformasi menakjubkan dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti Sungai Cheonggyecheon yang membelah Seoul, Tukad Badung kini menjadi tujuan favorit wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang berkunjung ke Denpasar.

Bantaran Sungai Tukad Badung, terutama di seberang Pasar Kumbasari dan Pasar Badung, telah menjadi pusat perhatian bagi pengunjung yang ingin melihat perubahan wajah sungai yang membelah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung sepanjang 22 kilometer.

BACA JUGA:BBWS Sumatera VIII dan Pemkot Palembang Bagi Peran Kelola Sekanak Lambidaro

Tidak lagi terlihat pemandangan kumuh dan bau tak sedap akibat tumpukan sampah dan limbah lainnya. Sebagai gantinya, dinding pembatas sungai dan bantaran kini dihiasi dengan ukiran khas Bali, dan jalur bantaran yang dilapisi paving memberikan kesan modern dan bersih.

Perubahan ini merupakan hasil dari upaya revitalisasi yang dilakukan sejak tahun 2017 hingga awal 2019. Dana sebesar Rp7,6 miliar dialokasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar untuk meningkatkan aspek estetika bantaran Sungai Tukad Badung sepanjang 420 meter.

Sekarang, pengunjung dapat menikmati tempat duduk berundak, air mancur, dan lampu warna-warni yang menambah keindahan sungai saat malam tiba.

Sungai Tukad Badung kini dikenal dengan sebutan "Tukad Korea" karena kesamaannya dengan Sungai Cheonggyecheon di Seoul. Revitalisasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki citra sungai, tetapi juga untuk membuktikan bahwa sungai di Denpasar dapat diperbaiki dan dijadikan aset wisata yang menarik.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata, penataan bantaran Sungai Tukad Badung bertujuan untuk memperlancar aliran air, membersihkannya dari sampah, dan menampilkan sisi sungai yang bersih kepada masyarakat.

BACA JUGA:Memacu Adrenalin dengan Wisata Air Cakat Stempel Speedboat di Sungai Komering

Sebelum revitalisasi, Sungai Tukad Badung di sekitar kawasan Gajah Mada terlihat seperti tempat pembuangan sampah besar dengan air yang tercemar limbah.

Para peneliti bahkan kesulitan menemukan populasi ikan di tepi sungai. Revitalisasi ini bukan hanya memberikan wajah baru bagi sungai, tetapi juga memulihkan fungsi alaminya sebagai sumber kehidupan dan daya tarik wisata.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id