Kerusuhan di Kaledonia Baru Terburuk Dalam 30 Tahun Terakhir, Banyak Dihuni Orang Jawa
Kerusuhan di Kaledonia Baru Terburuk Dalam 30 Tahun Terakhir, Banyak Dihuni Orang Jawa-- reuters
Secara ekonomi, Kaledonia Baru bergantung pada beberapa sektor utama, yaitu pertambangan, khususnya nikel yang merupakan cadangan terbesar kedua di dunia, pariwisata, dan pertanian di daerah pedesaan.
BACA JUGA:Jelang Iduladha, Pemprov Sumatera Selatan Akan Sosialisasikan Juru Sembelih Halal
Orang Jawa di Kaledonia Baru
Wilayah ini juga banyak dihuni oleh orang-orang Jawa yang datang dari Indonesia lebih dari seratus tahun lalu. Pendatang asal Pulau Jawa pertama kali tiba di Kaledonia Baru pada 16 Februari 1896.
Pemerintah Prancis, yang saat itu menguasai Kaledonia Baru, meminta pemerintah kolonial Belanda untuk mendatangkan buruh kontrak dari Pulau Jawa.
Para buruh asal Jawa ini kemudian dipekerjakan di sektor perkebunan, peternakan, dan pertambangan nikel di Kaledonia Baru. Saat ini, terdapat sekitar 4.000 orang keturunan Jawa yang tinggal di wilayah tersebut.
Sebagian dari mereka masih menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, sementara yang lain menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi. Generasi muda keturunan Jawa di Kaledonia Baru yang layak dengan berbagai macam profesi
BACA JUGA:Jelang Iduladha, Pemprov Sumatera Selatan Akan Sosialisasikan Juru Sembelih Halal
Secara bertahap, komunitas Jawa di Kaledonia Baru berhasil membentuk identitas mereka sendiri. mereka berhasil membangun kehidupan baru dan memberikan kontribusi positif bagi negara tersebut.
Pemerintah Kaledonia Baru pun mengakui kontribusi mereka, yang tercermin dalam pembangunan monumen untuk mengenang para imigran Jawa di delapan kota.
Konteks Sejarah dan Budaya
Kaledonia Baru memiliki sejarah panjang yang melibatkan berbagai kelompok etnis dan budaya. Sebagai koloni Prancis, wilayah ini mengalami berbagai perubahan politik dan sosial.
BACA JUGA:KPU Palembang Masih Tunggu Pencairan NPHD Tahap Kedua
Namun, penduduk asli Kanak tetap mempertahankan identitas budaya mereka meskipun terjadi banyak perubahan.
Kerusuhan yang terjadi baru-baru ini mencerminkan ketegangan yang masih ada antara penduduk asli dan kebijakan pemerintah Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber