Pura Tirta Empul Tampak Siring Bali, Sembunyikan Cerita Asmara Presiden
Pura Tirta Empul Tampak Siring Bali, Sembunyikan Cerita Asmara Presiden--ig.com/@official_ladiesfirst
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Tersembunyi di keindahan Bali yang legendaris, Pura Tirta Empul menawarkan pengalaman mistis yang melampaui sekadar kecantikan arsitektur Hindu.
Terletak di desa Manukaya, kecamatan Tampak Siring, kabupaten Gianyar Bali, pura ini telah menjadi magnet bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Selain memiliki air mengalir yang tidak pernah habis meskipun kemarau panjang, cerita asmara presiden pertama Indonesia ada disini.
Bagi yang tergila-gila dengan petualangan spiritual, perjalanan ke Pura Tirta Empul adalah suatu keharusan.
Pura Tirta Empul, sebuah kompleks pura Hindu yang memiliki sejarah kaya, menawarkan lebih dari sekadar kesucian dan arsitektur yang menakjubkan.
BACA JUGA:Xiaomi Bersiap Luncurkan Mi Mix Lipat, Simak Spekulasi dan Harapan Penggemar
Konon, pura ini ditemukan pada tahun 926 Masehi, selama masa dinasti Warmadewa yang berlangsung dari abad ke-10 hingga ke-14. Namun, selain catatan sejarah, ada pula mitos yang melingkupi asal-usul pura ini.
Nama "Tampak Siring" sendiri berasal dari cerita lontar Usana Bali, yang menggambarkan kisah raja jahat bernama Mayadenawa.
Legenda mengatakan bahwa jejak kaki miring Mayadenawa saat melarikan diri di hutan menjadi asal nama "Tampak Siring". Telapak kakinya yang menciptakan jejak miring menjadi penanda tempat persembunyiannya.
Salah satu daya tarik utama Pura Tirta Empul adalah keberadaan mata air alami di dalam kompleks pura. Mata air ini diyakini memiliki kekuatan suci untuk membersihkan diri dan menyucikan jiwa.
BACA JUGA:5 Fakta Resolusi Majelis Umum PBB Mendukung Keanggotaan Penuh Palestina
Pengunjung, terutama umat Hindu, menggunakan air ini untuk berbagai upacara keagamaan dan ritual penyucian.
Menurut legenda, mata air ini berasal dari tancapan senjata dewa Indra yang menyerang Mayadenawa, raja jahat yang ingin membinasakan umat manusia.
Air suci ini kemudian digunakan oleh pasukan dewa Indra untuk menyembuhkan diri dari racun yang ditanamkan oleh Mayadenawa.
Selain sebagai tempat pemujaan dan refleksi spiritual, Tampak Siring juga menjadi rumah bagi sejarah modern Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber