Anak Susah Makan? Ini Solusi dari Dokter untuk Menangani GTM pada Anak

Anak Susah Makan? Ini Solusi dari Dokter untuk Menangani GTM pada Anak

Memberi makan tidak boleh dipaksakan, meskipun anak menangis dan bangkit dari kursinya.--pixabay.com/Pexels

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Masalah anak dengan gangguan makan atau GTM (gagap takut makan) menjadi pertanyaan yang sering membuat ibu-ibu di sana khawatir.

Dilansir dari Kata Dokter dalam kontennya di YouTube.com yang berjudul “Gerakan Tutup Mulut pada Bayi, Apa yang Harus Bunda Lakukan?” pada 23 Mei 2023. Dalam video tersebut, sang ibu mengeluhkan anaknya yang selalu GTM dan susah makan. Dia mengatakan bahwa anaknya menolak untuk makan, makan lebih sedikit dan bahkan membuang makanannya. Seorang ibu ingin mengetahui solusi yang dapat membantu anaknya.

Dokter Nunki Andria SpA menjelaskan tindakan terbaik yang harus diambil saat anak atau anak menolak. Pertama, pastikan makanan yang disajikan enak. Dokter menyarankan orang tua untuk mencicipi makanan terlebih dahulu dan tidak ada yang menyiapkannya. Tujuannya adalah untuk memastikan cita rasa makanan yang disajikan.

Kemudian dokter menjelaskan pola makan Mawar atau aturan makan. Ada tiga komponen untuk memberi makan Mawar: jadwal, lingkungan, dan rutinitas. Rencana makan harus disepakati dengan selang waktu sekitar dua jam, karena perut bayi akan kosong dalam waktu sekitar seratus menit. Anak merasa lapar lagi setelah seratus menit. Waktu makan sendiri sebaiknya sekitar tiga puluh menit agar anak tidak bosan.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif di Balik Kesuksesan Merek Biskuit Terpopuler di Indonesia

BACA JUGA:Apakah Emas akan Benar-benar Habis dalam Waktu Dekat? Anda Tidak Akan Percaya Fakta Mengejutkan Ini!


Pentingnya makan dengan benar dan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar makan secara mandiri.--pixabay.com/Pexels

Dokter juga menganjurkan agar lingkungan makan anak tidak dipenuhi dengan gangguan. Anak harus duduk diam dan dibiarkan menyentuh makanannya. Memberi makan tidak boleh dipaksakan, meskipun anak menangis dan bangkit dari kursinya. Memaksa anak makan dalam situasi seperti itu dianggap salah.

Jika anak menolak makan, dokter menganjurkan pemberian makan 10-15 kali. Orang tua hendaknya segera menyadari bahwa anak mereka tidak menyukai makanan setelah beberapa kali mencoba.

Anak juga harus diberikan kesempatan untuk makan secara mandiri sejak usia delapan bulan, karena sejak usia ini anak memahami dan mencicipi makanannya dengan dibantu.

Dokter juga menjelaskan agar orang tua tidak perlu khawatir jika anaknya makan nasi sedikit atau bahkan satu butir dalam waktu tiga puluh menit. Anak itu kenyang dan tidak lapar. Faktanya, dokter mengatakan bahwa menunda pemberian makan dengan memberikan air putih daripada makanan adalah cara yang baik, untuk mengajari anak agar lebih berharap dan bergantung pada makanan.

BACA JUGA:Tak Kunjung Dibangun, Calon Pedagang Konsumen Aldiron Plaza Cinde Tuntut Hak

BACA JUGA:Jalan-jalan ke Lampung Tidak Lengkap Jika Belum Mencicipi Kuliner di Resto Terkenal

Dokter juga menegaskan bahwa jika anak menolak makan, tidak perlu diberikan snack atau makanan lain sebagai gantinya. Jika Anda memberikan camilan atau makanan lain kepada anak hanya karena takut lapar, nafsu makannya akan berkurang dan perutnya akan mengecil. Dokter menyarankan agar orang tua mengikuti jadwal makan dan tidak memberi makan di luar jadwal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: